Tahan Imbang Inggris 1-1, Tim AS Bermain Tanpa Beban

  • Herman Hakim
Julukan kesebelasan AS sebagai tim underdog kurang tepat, mengingat skor imbang melawan Inggris merupakan modal besar.

Pertandingan yang ditunggu-tunggu di Amerika, Inggris lawan Amerika pada Piala Dunia (PD) di Afrika Selatan hari Sabtu berakhir 1-1. Penjaga gawang Inggris, Robert Green membuat kesalahan pada menit ke-40. Tendangan menyusur tanah pemain depan Amerika, Clint Dempsey, muntah dari tangan Green dan bola menggelinding ke dalam gawang membuat Amerika menyamakan angka 1-1, setelah lebih dulu ketinggalan 1-0.

Terakhir kali, kedua kesebelasan bertanding dalam Piala Dunia adalah pada turnamen tahun 1950 di Brazil yang berakhir 1-0 untuk Amerika. Pertandingan hari Sabtu di Rustenburg disaksikan Wakil Presiden Amerika Josep Biden.

Penampilan kesebelasan Amerika ketika melawan Inggris di Rustenburg, Afrika Selatan, Sabtu kemarin, sebenarnya sudah digambarkan oleh wartawan VOA, Parke Brewer dalam ulasan pendahuluan (preview) yang disusun sehari sebelumnya.

Pelatih kesebelasan Amerika, Bob Bradley kepada Parke Brewer antara lain mengatakan, kapan saja kesebelasan Amerika bertanding, pemain Amerika bermain dengan baik karena tahu kekuatan lawan. Kesebelasan Amerika juga sudah berhadapan dengan kesebelasan papan atas dalam empat tahun terakhir. Sembilan dari 23 pemain Amerika itu bermain untuk beberapa kesebelasan bergengsi di Inggris.

Singkat kata, Amerika main tanpa beban.

Julukan yang diberikan kepada kesebelasan Amerika sebagai underdog sudah kurang tepat lagi mengingat prestasi imbang melawan Inggris sudah merupakan modal besar.

Untuk itu, VOA Siaran Indonesia menghubungi Michael Pasaribu, warga Indonesia penggemar sepakbola yang sudah lama menetap di Afrika Selatan ketika dia baru saja menyaksikan pertandingan.

Berikut cuplikannya.

Dengan hasil draw 1-1 melawan raksasa Inggris, apakah kesebelasan Amerika masih terus saja dijuluki underdog?

Amerika telah bermain dengan sangat baik karena dapat melawan tim setangguh Inggris pada malam ini di Rustenburg. Dan coach Bradley dengan komposisi tujuh pemain back dan sembilan gelandang dan empat striker dapat menguasai lapangan tengah dengan baik dan pada menit ke 3:45 USA bermain sangat hati-hati dan lengah, sehingga pemain belakang Amerika tak dapat mengawal pemain Inggris yang membuat Amerika kebobolan 1-0. Tetapi, kebobolan ini tidak membuat Amerika menjadi down tetapi mereka menjadi lebih confidence dan dapat menyusul dengan mencetak gol sehingga menjadi imbang 1-1 yang menjadikan seri.

Manfaat apa yang dipetik dari hasil ini?

Hasil ini sangat penting untuk maju ke babak berikutnya. Pemain Amerika akan lebih confidence dan lawan-lawannya dalam Group C adalah Alzajair dan Slovenia. Menurut saya, Aljazair dan Slovenia berada jauh berada di bawah Amerika. Jadi, kemungkinan besar antara Amerika dan Inggris akan maju ke babak berikutnya.

Fans kesebelasan Amerika di Afrika Selatan diperkirakan 50 ribu. Apa peran mereka dalam pertandingan kali ini?

Tadi komentator bola mengatakan, pendukung Amerika berjumlah sekitar 8 ribu dan pendukung Inggris 3600. Jelas, jumlah pendukung Amerika dua kali lipat dari pendukung Inggris dan ini sangat mempengaruhi pemain Amerika berkat dukungan mereka.

Dari segi teknik permainan, teknik dan strategi apa yang membuat Amerika bisa mengimbangi Inggris?

Banyak kesempatan Amerika yang tak sempat mereka ambil. Saya kira juga Amerika memiliki striker (yang bagus), sehingga dapat menguasai permainan tengah dan bisa (melakukan penetrasi) ke tim Inggris. Tetapi kita juga tahu, permainan Inggris juga cukup baik, back Inggris juga cukup baik untuk menghalau striker-striker Amerika.