Seorang pembangkang Iran terinfeksi virus corona di sebuah penjara di Iran utara, menurut sumber yang mengetahui. Hal itu menggarisbawahi apa yang dikatakan pejabat Amerika dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai ancaman pandemi yang memburuk yang dihadapi para napi Iran.
Dalam pesan yang dikirim Selasa (7/10) kepada VOA, seorang sumber di Iran yang dekat dengan keluarga pembangkang, Farhad Meysami, mengatakan Meysami dinyatakan positif terjangkit virus di penjara Rajaei Shahr di Kota Karaj. Pada pagi itu ia dipindahkan ke tempat lain yang disebut "ruang aman" untuk isolasi. Sumber itu tidak merinci lebih jauh tentang kondisi penahanan Meysami.
Dokter medis berusia 50 tahun dan aktivis hak-hak perempuan itu dipenjara oleh Iran sejak ditangkap pada 31 Juli 2018.
Meysami secara damai mendukung kampanye 2018 oleh perempuan Iran yang melepas jilbab mereka di depan umum, untuk memprotes kewajiban mengenakan jilbab dalam Islam. Ia dijatuhi hukuman lima tahun penjara pada Januari 2019 atas tuduhan "menyebarkan propaganda melawan sistem" dan "berkumpul dan berkolusi untuk melakukan kejahatan terhadap keamanan nasional".
Pihak berwenang awalnya menahan Meysami di penjara Evin, di Teheran sebelum memindahkannya ke Rajaei Shahr pada November lalu.
Seorang mantan tahanan politik Iran pertama kali melaporkan Meysami tertular dalam serangkaian cuitan pada Senin (6/10). [ps/ft]