Taiwan melaksanakan latihan besar-besaran yang pertama dalam lima tahun untuk mengantisipasi invasi China.
Taiwan melangsungkan latihan militer skala besar dengan peluru sungguhan. Latihan yang pertama dalam lima tahun itu dilangsungkan sesuai anjuran Presiden Ma Ying-jeou yang meminta militer Taiwan memelihara kesiagaan akan kemungkinan terjadinya krisis sementara China memperkokoh militernya.
Ma menyaksikan latihan itu Rabu (17/4), dimana para tentara dengan dibantu kapal-kapal fregat dan jet-jet tempur F-16 terlihat melakukan simulasi menghalau invasi China di lepas pantai Pulau Penghu.
Presiden itu mengatakan kepada para tentara, Taiwan harus memperkokoh pertahanannya untuk membangun penangkal yang bisa dipercaya untuk menghadapi Beijing yang tak sungkan meningkatkan anggaran pertahanannya.
Hubungan antara Taiwan dan China sedang dalam masa terbaik sejak keduanya terpisah akibat perang saudara pada 1949. Namun, China masih mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan mengancam akan menggunakan kekerasan jika Taiwan menyatakan kemerdekaannya.
Ma menyaksikan latihan itu Rabu (17/4), dimana para tentara dengan dibantu kapal-kapal fregat dan jet-jet tempur F-16 terlihat melakukan simulasi menghalau invasi China di lepas pantai Pulau Penghu.
Presiden itu mengatakan kepada para tentara, Taiwan harus memperkokoh pertahanannya untuk membangun penangkal yang bisa dipercaya untuk menghadapi Beijing yang tak sungkan meningkatkan anggaran pertahanannya.
Hubungan antara Taiwan dan China sedang dalam masa terbaik sejak keduanya terpisah akibat perang saudara pada 1949. Namun, China masih mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan mengancam akan menggunakan kekerasan jika Taiwan menyatakan kemerdekaannya.