Militer Taiwan, Kamis (21/9) melakukan latihan yang menyimulasikan penyusup militer menyerang pangkalan militernya di Hsinchu. Tank-tank dan helikopter-helikopter tempur terlihat menembaki para penyusup itu yang mengenakan helm merah.
Mayor Jenderal Yin Chang-jung, kepala Korps Keenam Angkatan Darat Taiwan, menilai latihan ini penting untuk mengantisipasi serangan dari China.
“Operasi gabungan pasukan darat dan helikopter di udara digunakan untuk melatih pasukan beradaptasi dengan kondisi medan perang. Semua orang tahu bahwa Taiwan menghadapi ancaman kekuatan dari Partai Komunis China, dan pasukan kami siap berperang kapan saja.”
Militer China mengirim 103 pesawat tempur ke Taiwan dalam waktu 24 jam pada hari Senin, yang oleh Kementerian Pertahanan Taiwan disebut sebagai angka tertinggi baru-baru ini.
Pesawat-pesawat tempur China terbang menuju pulau berpemerintahan mandiri itu hampir setiap hari.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Taiwan Mayor Jenderal Sun Li-fang mengatakan tindakan militer China telah menyebabkan peningkatan ketegangan dan merusak keamanan regional.
Sun mengatakan “garis tengah” di Selat Taiwan antara China dan Taiwan diperlukan untuk menghindari konflik.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan pada konferensi pers di Beijing pada hari Senin bahwa tidak ada yang namanya “garis tengah” karena Taiwan adalah bagian dari wilayah China.
Pangkalan militer Hukou di Hsinchu akan dibuka untuk umum untuk meningkatkan pertahanan nasional pada 24 September. [ab/uh]