Tajikistan telah mencabut surat-surat akreditasi enam wartawan radio yang bekerja untuk Siaran Radio Free Europe/Radio Liberty (RFE/RL) yang didanai pemerintah Amerika.
Pencabutan itu terjadi setelah RFE/RL menolak mencabut dari situsnya sebuah laporan mengenai penunjukan putri Presiden Tajik untuk menduduki jabatan senior pada Kementerian Luar Negeri.
RFE/RL Seksi Siaran Tajikistan, yang secara lokal dikenal sebagai Radio Ozodi, melaporkan bahwa putri Presiden Emomali Rahman, Rukhshona Rahmonova, telah diangkat sebagai deputi kepala departemen Kementerian Luar Negeri, berdasarkan konfirmasi dari seorang pejabat kementerian dan situs kementerian tersebut. Laporan serupa muncul di media lokal dan regional.
Kementerian itu Jumat lalu memberi waktu lima menit kepada Radio Free Eropa untuk mencabut laporan tersebut, dengan mengatakan jika tidak, para wartawan yang berkedudukan di Dushanbe itu akan kehilangan akreditasi mereka. RFE/RL mengatakan tidak seorang pun dari keenam jurnalis itu membuat laporan yang membuat marah kementerian tersebut. Kementerian tadi tidak memberikan penjelasan resmi mengenai pencabutan kredensial para wartawan itu.
Komite untuk Perlindungan Jurnalis yang berkedudukan di Amerika Senin (28/11) menuntut kepada para pejabat Tajik agar segera mengembalikan akreditasi tersebut.
RFE/RL mengatakan di situsnya, “Kami marah atas keputuan pemerintah Tajikistan itu, yang merupakan serangan terang-terangan terhadap tugas kami sebagai jurnalis."
Organisasi pemantau kebebasan Freedom House telah menyatakan Tajikistan sebagai negara yang “tidak bebas”, ada di posisi 83 dari daftar 100 negara dalam indeks kebebasan pers tahun 2016. Lembaga Reporters Without Borders menempatkan Tajikistan pada posisi 150 dari 180 negara dalam Indeks Kebebasan Press Dunia tahun 2016.
Tajikistan telah memblokir situs RFE/RL di negara itu sejak September tahun lalu. [sp/isa]