Wali Kota Solo Hadi Rudyatmo, Selasa (31/3), mengatakan pihaknya mendapat laporan bahwa sudah tidak ada warga Solo yang positif virus corona yang dirawat di Rumah Sakit Dokter Moewardi.
Dengan perkembangan itu, Rudy makin optimis pencegahan virus Corona bisa dilakukan bersama-sama oleh berbagai pihak. Menurutnya, semakin banyak pasien positif virus corona yang sembuh dan berkurangnya jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) menunjukkan kesadaran masyarakat bahaya virus corona semakin meningkat.
Your browser doesn’t support HTML5
"Ini menjadi bagian kerja sama kita. Gotong royong kita dalam rangka melakukan pencegahan penyebaran virus corona. Saya minta warga tetap waspada meski sekarang hasilnya semakin baik. Apa yang kita lakukan bersama-sama mendapat hasil bagus. Warga Solo yang ODP maupun PDP pun akan berkurang,” jelasnya.
Menurut data Satgas COVID-19, per Selasa, 31 Maret, total 26 orang PDP, tujuh di antaranya dinyatakan sembuh dan tiga meninggal dunia. Sedangkan 16 lainnya, masih diisolasi di RS Dokter Moewardi dan masih menunggu hasil tes apakah positif atau negatif. Sedangkap ODP masih terdapat 162 orang, yang semuanya menjalani karantina di rumah masing-masing. Angka adalah akumulasi akumulasi sejak status Kejadian Luar Biasa (KLB) diberlakukan di Solo pada 14 Maret 2020.
Rudy juga mengimbau masyarakat untuk tidak mengucilkan pasien virus corona yang sudah sembuh karena penyakit itu bukan aib dan bisa disembuhkan.
BACA JUGA: Masih Banyak Warga Solo Abaikan Status KLB Virus CoronaPurwanti, salah satu warga Solo yang dinyatakan positif virus corona, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya, saat dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang. Selama dua minggu, Purwanti menjalani perawatan di RS Moewardi.
Namun, dia juga menyimpan kesedihan karena suaminya, yang juga dirawat karena penyakit yang sama, meninggal saat menjalani perawatan intensif di rumah sakit yang sama.
Dalam percakapan via telepon dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akhir pekan kemarin, Purwanti menceritakan dia tertular COVID-19 dari suaminya. Sebelum sakit, suaminya baru saja kembali dari seminar di Bogor yang berlangsung pada 24-29 Februari.
“Setelah sampai rumah, suami saya demam tinggi, batuk, sesak napas. Saya bawa ke sejumlah rumah sakit dan klinik. Sempat membaik, dan akhirnya dirawat di RS Moewardi,” tutur Purwanti menceritakan awal sakitnya kepada Ganjar. Saat mendampingi suami berobat ke sejumlah rumah sakit itu lah, Purwanti tertular.
Gubernur Jawa Tengah, Sabtu (28/3), menelepon beberapa pasien virus corona yang sudah dinyatakan sembuh. Purwanti adalah salah satu pasien virus corona yang bisa sembuh. Pasien lain yang sembuh adalah seorang pemandu wisata dari Bali, Robi, dan pasien lain berinisial H.
Saat ini Purwanti sudah kembali ke rumahnya. Ketika ditanya Ganjar apa pesan Purwanti kepada masyarakat, Purwanti meminta warga untuk tinggal di rumah dulu. “Jangan keluar-keluar. Jaga kesehatan,” pesannya. [ys/ft]