Berbagai pesta diadakan untuk merayakan inaugurasi presiden, termasuk pesta gala Sister Cities yang mengumpulkan orang dari seluruh dunia.
WASHINGTON —
Empat tahun sekali, Washington membuktikan diri sebagai kota yang tahu cara berpesta.
Orang-orang dari seluruh negeri ambil bagian dalam perayaan inaugurasi presiden, termasuk seorang ibu bernama Burga Santiago dari California, yang untuk pertama kalinya berkunjung ke ibukota. Ia dan putri-putrinya memakai gaun panjang formal, dan mereka siap untuk menghadiri pesta dansa pertama pada akhir pekan inaugurasi.
“Anda benar-benar merasa tempat ini adalah tampuk kekuasaan,” ujar Santiago, yang menikmati keliling kota sebelum pesta. “Tidak hanya tampuk kekuasaan Amerika Serikat, tapi juga tampuk kekuasaan global.”
Tapi tidak perlu memiliki hubungan dengan kekuasaan untuk menikmati kota. Siapapun dapat membeli tiket ke perayaan inaugurasi, seperti Pesta Gala Inaugurasi Internasional Sister Cities, sebuah perayaan dengan peserta yang beragam. Pria-pria dalam tuksedo dan tamu perempuan mengenakan gaun dan sepatu hak tinggi menikmati pertunjukan musik, dansa, minuman dan berbagai kudapan di aula
International Hall of Flags yang megah di dalam gedung Kamar Dagang AS, dekat Gedung Putih.
“Ada duta besar, korps diplomatik, walikota-walikota di seluruh Amerika Serikat, warga biasa, warga asing. Pesta ini mengumpulkan orang-orang dari seluruh dunia,” ujar Mae Ferguson, salah satu penyelenggara.
Di antara tamu adalah Nuno Brito, Duta Besar Portugis untuk Amerika Serikat.
“Saya kira ini cara yang baik untuk mendorong dialog dan pengetahuan di antara banyak negara, dan itulah sebabnya saya ada di sini,” ujarnya.
Jika pesta gala Sister Cities membawa beragam orang di suatu tempat, organisasi tersebut menghubungkan warga di Amerika dan negara lain untuk mendorong pertukaran budaya dan saling memahami. Presiden Amerika telah menjadi ketua kehormatan organisasi tersebut sejak Sister Cities ditemukan pada 1956.
Afiliasi dengan partai politik merupakan hal yang tidak relevan di sini.
“Mau Demokrat atau Republik, presiden tetap menjadi ketua kehormatan di sini,” ujar Ferguson.
Santiago sangat senang menghadiri pesta gala tersebut.
“Saya akan ke sini lagi,” ujarnya.
Gala Inaugurasi Internasional Sister Cities hanya salah satu dari puluhan pesta dan gala tidak resmi pada akhir pekan menjelang inaugurasi. Dua pesta dansa resmi akan menutup perayaan inaugurasi pada Senin malam (21/1).
Orang-orang dari seluruh negeri ambil bagian dalam perayaan inaugurasi presiden, termasuk seorang ibu bernama Burga Santiago dari California, yang untuk pertama kalinya berkunjung ke ibukota. Ia dan putri-putrinya memakai gaun panjang formal, dan mereka siap untuk menghadiri pesta dansa pertama pada akhir pekan inaugurasi.
“Anda benar-benar merasa tempat ini adalah tampuk kekuasaan,” ujar Santiago, yang menikmati keliling kota sebelum pesta. “Tidak hanya tampuk kekuasaan Amerika Serikat, tapi juga tampuk kekuasaan global.”
Tapi tidak perlu memiliki hubungan dengan kekuasaan untuk menikmati kota. Siapapun dapat membeli tiket ke perayaan inaugurasi, seperti Pesta Gala Inaugurasi Internasional Sister Cities, sebuah perayaan dengan peserta yang beragam. Pria-pria dalam tuksedo dan tamu perempuan mengenakan gaun dan sepatu hak tinggi menikmati pertunjukan musik, dansa, minuman dan berbagai kudapan di aula
International Hall of Flags yang megah di dalam gedung Kamar Dagang AS, dekat Gedung Putih.
“Ada duta besar, korps diplomatik, walikota-walikota di seluruh Amerika Serikat, warga biasa, warga asing. Pesta ini mengumpulkan orang-orang dari seluruh dunia,” ujar Mae Ferguson, salah satu penyelenggara.
Di antara tamu adalah Nuno Brito, Duta Besar Portugis untuk Amerika Serikat.
“Saya kira ini cara yang baik untuk mendorong dialog dan pengetahuan di antara banyak negara, dan itulah sebabnya saya ada di sini,” ujarnya.
Jika pesta gala Sister Cities membawa beragam orang di suatu tempat, organisasi tersebut menghubungkan warga di Amerika dan negara lain untuk mendorong pertukaran budaya dan saling memahami. Presiden Amerika telah menjadi ketua kehormatan organisasi tersebut sejak Sister Cities ditemukan pada 1956.
Afiliasi dengan partai politik merupakan hal yang tidak relevan di sini.
“Mau Demokrat atau Republik, presiden tetap menjadi ketua kehormatan di sini,” ujar Ferguson.
Santiago sangat senang menghadiri pesta gala tersebut.
“Saya akan ke sini lagi,” ujarnya.
Gala Inaugurasi Internasional Sister Cities hanya salah satu dari puluhan pesta dan gala tidak resmi pada akhir pekan menjelang inaugurasi. Dua pesta dansa resmi akan menutup perayaan inaugurasi pada Senin malam (21/1).