Komisioner pengungsi Bangladesh, Kamis (22/8) mengatakan bahwa tak seorang pun Muslim Rohingya yang muncul untuk dipulangkan ke Myanmar dari kamp-kamp di negara di Asia Selatan itu.
Abdul Kalam mengatakan dalam konferensi pers bahwa tak seorang pun dari 295 keluarga yang telah diwawancara sejak Selasa oleh pemerintah Bangladesh dan badan pengungsi PBB yang setuju kembali ke Myanmar.
Myanmar sebelumnya telah menyatakan bahwa pemulangan tersebut akan dimulai sejak Kamis. Negara berpenduduk mayoritas penganut Buddha itu telah menandai lebih dari 3.000 pengungsi dari sedikitnya 1.056 keluarga yang memenuhi syarat untuk dipulangkan.
BACA JUGA: UNICEF: Anak-anak Pengungsi Rohingya Kehilangan Masa Depan yang LayakPerdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengatakan pemerintahnya tidak akan memaksa para pengungsi untuk kembali dan repatriasi hanya akan terjadi jika mereka bersedia melakukannya.
Militer Myanmar memulai kampanye menumpas pemberontakan yang keras terhadap Muslim Rohingya pada Agustus 2017 sebagai tanggapan atas serangan pemberontak. Kampanye itu telah disebut sebagai pembersihan etnis yang melibatkan pemerkosaan massal, pembunuhan dan pembakaran rumah-rumah.
Lebih dari 700 ribu orang Rohingya melarikan diri ke Bangladesh dan telah menolak kembali kecuali jika keselamatan mereka dijamin.
Para pejabat menyatakan situasi di kamp-kamp tenang pada hari Rabu dan Kamis dan tidak ada laporan mengenai kerusuhan seperti yang terjadi November lalu sewaktu ribuan orang memprotes apa yang mereka takutkan sebagai pemulangan paksa. [uh/ab]