Taksi terbang telah menjadi peralatan sci-fi (fiksi ilmiah) selama beberapa dekade, tetapi salah satu operator menyatakan bahwa hal itu akhirnya mendekati kenyataan, dan akan menjadi yang pertama di Amerika Serikat, disusul kemudian di Uni Emirat Arab dan India.
“Apa yang dulu kita pikir adalah sebuah fiksi dalam ilmu pengetahuan, sekarang menjadi fakta ilmiah,” kata Billy Nolen, kepala bagian keselamatan di Archer Aviation kepada kantor berita AFP di Dubai Airshow pada Rabu. “Ini sedang terjadi, ini kenyataan, dan Anda akan melihatnya di pasar pada 2025,” lanjutnya.
Laporan-laporan mengenai pesawat masa depan yang membawa penumpang di atas kota-kota, dan jalan-jalan kota yang penuh mobil, telah muncul selama bertahun-tahun, membangkitkan ingatan tentang gambar kartun tahun 1960-an, The Jetsons.
Persetujuan terkait aturan dari Adminitrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat untuk Midnigt, produk Archer yang merupakan pesawat empat penumpang dengan tenaga listrik dan kemampuan terbang dan mendarat secara vertical (eVTOL), diharapkan turun pada 2025.
"Langkah itu akan memicu sertifikasi secara hampir bersamaan di UEA," kata Nikhil Goel, kepala bagian komersial di Archer, yang pendukung utamanya termasuk Mubadala, perusahaan pendanaan kerajaan Emirat.
Penerbangan di UEA diharapkan akan dimulai pada 2025 dengan dua rute awal: dari bandara Dubai ke kawasan pengembangan kelas atas Palm, dan dari bandara Abu Dhabi ke pusat kota Corniche. “Kami mengharapkan permintaan akan lebih dari apa yang bisa kami tangani. Harganya akan relatif mahal di awal,” kata Goel.
“Tetapi kemudian seiring waktu, kami akan menyediakan lebih banyak pesawat di UEA, yang juga akan menurunkan harga cukup besar,” tambahnya.
Pada saat yang bersamaan, penerbangan juga akan diluncurkan di New Delhi, Mumbai dan Bangalore, kata Goel yang menyebut India sebagai pasar yang benar-benar besar untuk mereka.
Sepenuhnya Nol Emisi
Uji coba terbang untuk taksi Midnight milik Archer saat ini dilakukan di California, dan firma pesaingnya, Joby telah menunjukkan perjalanan percobaan pertamanya di New York.
Midnight memiliki lusinan baling-baling yang memiliki mesin dan perkabelan secara terpisah, untuk meminimalkan resiko kesalahan katastropik. Pesawat ini juga memiliki sayap, yang membuatnya bisa melayang ketika ia tidak bisa mempertahankan ketinggian.
Pesawat ini dapat diisi ulang dalam enam atau tujuh menit yang sekaligus diperlukan untuk berganti penumpang di antara perjanalan, dan jelajah maksimumnya saat ini adalah sekitar 160 kilometer dengan kecepatan sekitar 240 kilometer per jam.
Pesawat ini akan terbang lurus ke depan, kata Goel, yang yakin bahwa anak berumur 12 tahun dalam sebuah simulator bisa mempelajarinya dalam waktu 20 menit.
Penerbangan ini akan dipesan sebagai bagian dari berbagai perjalanan, dan akan menelan biaya sekitar US $4-5 untuk setiap penumpang per mil (1,6 kilometer), sebelum akan turun menjadi setengahnya dalam waktu sekitar dua-tiga tahun, tambah Goel.
Dengan taksi terbang mengarungi rute terbang helikopter yang sudah ada, dan secara teori lebih aman, lebih murah, dan lebih ramah lingkungan dibanding helikopter, ada ruang yang cukup besar baginya untuk berkembang, menurut perusahaan itu.
“Kami telah mendesain bisnis ini untuk beroperasi di lingkungan perkotaan, katakanlah dari bandara ke pusat kota,” kata Golen, kepala bagian keselamatan.
“Ini sepenuhnya nol emisi, sepenuhnye berkelanjutan, ini juga ramah lingkungan, ini memiliki kebisingan sekitar seperseratus dari helikopter konvensional,” imbuhnya. “Jadi, ini juga sangat ramah bagi pemukiman,” pungkasnya. [ns/lt]