Dua anggota senior regional ISIS tewas di Afghanistan dalam beberapa pekan terakhir dalam operasi terpisah oleh pasukan keamanan Taliban, kata seorang juru bicara Taliban, Selasa (28/2).
Pasukan Taliban membunuh Qari Fateh, Kepala Intelijen dan Operasi Regional ISIS, dalam serangan di Kabul pada akhir pekan, kata Zabihullah Mujahid, juru bicara utama pemerintah Taliban, dalam sebuah pernyataan.
Awal bulan ini dalam operasi terpisah di Kabul, tiga anggota ISIS lainnya -- termasuk pemimpin senior ISIS Ijaz Amin Ahingar – juga tewas.
Mujahid mengatakan sejumlah anggota ISIS lainnya, termasuk beberapa warga negara asing yang merencanakan serangan mematikan, juga telah ditahan dalam beberapa hari terakhir.
Afiliasi regional ISIS – yang dikenal sebagai Negara Islam di Provinsi Khorasan -- adalah saingan utama Taliban. Kelompok militan itu telah meningkatkan serangannya di Afghanistan sejak Taliban mengambil alih negara itu pada Agustus 2021. Sasarannya termasuk patroli Taliban dan anggota minoritas Syiah Afghanistan.
Pada bulan Januari, delapan militan ISIS tewas dan sembilan lainnya ditangkap dalam serangkaian penggerebekan yang menarget tokoh-tokoh kunci kelompok itu.
Penggerebekan di ibu kota dan Provinsi Nimroz barat menarget para militan ISIS yang mengorganisir serangan di Hotel Longan Kabul, kedutaan Pakistan dan bandara militer.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas pemboman mematikan di dekat pos pemeriksaan di bandara militer ibu kota Afghanistan. ISIS mengatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh militan yang sama yang mengambil bagian dalam serangan di Hotel Longan pada pertengahan Desember.
BACA JUGA: Pasukan Taliban Bunuh Komandan Tertinggi ISIS di AfghanistanSerangan ISIS terhadap hotel milik China di pusat kota Kabul itu menyebabkan China menyarankan warganya untuk meninggalkan Afghanistan “sesegera mungkin''.
Sebelumnya, ISIS juga mengklaim melakukan penembakan yang menarget Kedutaan Besar Pakistan di Kabul. Tembakan dilepaskan ke kedutaan itu dari gedung terdekat sehingga memicu kemarahan di Pakistan dan meningkatkan ketegangan antara dua negara bertetangga di Asia Selatan itu.
Diplomat tertinggi Pakistan di Kabul sedang berjalan melintasi halaman di dalam kompleks kedutaan itu pada saat serangan tersebut. Ia tidak terluka, tetapi salah satu pengawalnya dari Pakistan terluka.
Taliban merebut kekuasaan pada pertengahan Agustus 2021, ketika pasukan AS dan NATO ditarik dari Afghanistan setelah 20 tahun berperang.
Komunitas internasional belum mengakui pemerintah Taliban, dan memprihatinkan tindakan keras yang mereka lakukan sejak pengambilalihan mereka – termasuk membatasi hak dan kebebasan, terutama bagi perempuan dan minoritas. [ab/lt]