Taliban Afghanistan membuka kembali pintu utama perbatasan dengan Pakistan, Kamis (23/2), sehingga memungkinkan ribuan truk yang membawa makanan yang sangat dibutuhkan dan barang-barang lainnya melintas untuk pertama kalinya dalam beberapa hari, kata para pejabat.
Kemacetan di persimpangan Torkham antara kedua negara mulai mereda setelah Islamabad mengirim delegasi tingkat tinggi ke Kabul untuk membahas berbagai masalah, termasuk penutupan perbatasan oleh Taliban pada hari Minggu.
Pejabat yang ditunjuk Taliban di Provinsi Nangarhar Afghanistan mengonfirmasi pembukaan kembali perbatasan Torkham. Kedutaan Afghanistan di Pakistan juga memposting berita pembukaan kembali tersebut di Twitter.
Ribuan kendaraan, beberapa membawa produk segar seperti sayuran dan buah-buahan, mulai bergerak di sepanjang Celah Khyber di barat laut Pakistan Kamis, kata Ziaul Haq Sarhadi, direktur Kamar Dagang dan Industri gabungan Pakistan-Afghanistan.
Perkembangan terakhir terjadi sehari setelah Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Mohammad Asif melakukan kunjungan mendadak ke Kabul, di mana ia bertemu dengan pejabat senior Taliban, termasuk Mullah Abdul Ghani Baradar, Wakil Perdana Menteri urusan ekonomi yang ditunjuk Taliban.
Kelompok itu membahas penutupan Torkham, yang menurut Taliban pada hari Minggu ditutup karena masalah imigrasi yang dihadapi oleh orang-orang Afghanistan yang sakit di sisi perbatasan Pakistan, menurut para pejabat di kedua pihak.
Pada hari Senin, pasukan keamanan dari kedua belah pihak juga saling melepaskan tembakan, dan melukai seorang tentara Pakistan.
BACA JUGA: Taliban Bentuk Konsorsium Investasi Bersama Perusahaan Rusia dan IranPemerintah Taliban mengatakan mereka menutup perbatasan Torkham karena dugaan penolakan Pakistan untuk mengizinkan para imigran Afghanistan dan kerabat yang merawat mereka memasuki Pakistan untuk perawatan medis tanpa dokumen perjalanan.
Bagi Pakistan, pintu penyeberangan Torkham adalah jalur komersial yang vital dan jalur perdagangan ke negara-negara Asia Tengah. Namun, Pakistan juga menuduh Taliban Afghanistan memberikan perlindungan kepada para militan Pakistan yang serangan lintas batasnya telah menyebabkan lonjakan kekerasan di negara tersebut. [ab/lt]