Amerika Serikat dan Taliban mengatakan, Sabtu (11/4), komandan pasukan AS di Afghanistan telah bertemu dengan para pemimpin pemberontak Taliban di bawah perjanjian pembangunan perdamaian bilateral untuk membahas cara-cara mengurangi kekerasan di negara yang dikoyak perang itu.
Seorang juru bicara Taliban mencuit mengenai pertemuan dengan Jenderal Scott Miller, yang juga mengomandoi misi Resolute Support NATO di negara itu. Dikatakannya, pertemuan itu terjadi pada Jumat (10/4) malam di Doha, Qatar, yang menjadi markas kantor politik Taliban.
Suhail Shaheen menulis bahwa kedua delegasi membahas rincian tentang implementasi dari perjanjian AS-Taliban yang ditandatangani kedua pihak yang bermusuhan itu pada 29 Februari di Ibu Kota Qatar. Perjanjian itu bertujuan untuk mengakhiri perang Afghanistan yang berlangsung hampir 19 tahun.
"Jenderal Miller bertemu dengan pemimpin Taliban semalam sebagai bagian dari unsur militer dalam perjanjian itu. Pertemuan itu mengenai pentingnya untuk mengurangi kekerasan," kata seorang juru bicara Pasukan AS kepada VOA.
Shaheen mengatakan "pelanggaran" perjanjian AS-Taliban, "terutama serangan dan penyerbuan malam hari di wilayah non-tempur, dibahas dengan serius." Dia menambahkan bahwa delegasi Taliban "menyerukan diakhirinya serangan semacam itu."
Dalam pernyataan baru-baru ini, militer AS membantah tuduhan pemberontak mengenai pelanggaran. Militer AS mengatakan perjanjian itu memperbolehkan pasukan asing untuk membela pasukan keamanan Afghanistan apabila diserang oleh Taliban.
Perjanjian itu mengikat para pemberontak untuk tidak menyerang pasukan asing pimpinan AS, yang telah berkomitmen untuk mundur secara bertahap dari Afghanistan pada Juli 2021. [vm/ft]