Taliban dan Amerika dilaporkan sama-sama membuat “upaya serius” untuk menyiapkan sebuah rancangan perjanjian dalam putaran terakhir perundingan damai di Qatar yang dapat meletakkan dasar guna mencapai penyelesaian politik atas perang di Afghanistan.
Diplomat Amerika kelahiran Afghanistan, Zalmay Khalilzad, memimpin tim perunding Amerika dalam perundingan putaran ketujuh dialog yang sudah berlangsung selama hampir satu tahun antara kedua musuh yang telah berperang selama 18 tahun itu.
BACA JUGA: Putaran Baru Pembicaraan AS-Taliban Dimulai di QatarDiskusi dengan wakil-wakil Amerika untuk mencapai persetujuan berlangsung “tanpa henti” selama hampir 12 jam pada hari pertama Sabtu ini (29/6), ujar Suhail Shaheen yang berbicara bagi tim perunding Taliban. Tim perunding Amerika dan Taliban masih berusaha mencapai rancangan perjanjian, ujarnya pada VOA hari Minggu (30/6).
“Kedua pihak berupaya menjadikan putaran perundingan ini produktif dan mudah-mudahan akan ada hasilnya,” ujar Shaheen. Ditambahkannya, diskusi diharapkan akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan. “Saya pikir sedemikian jauh perundingan ini berjalan baik,” ujar Shaheen.
Pembicaraan Amerika-Taliban terutama dipusatkan pada jaminan bahwa Taliban tidak akan membiarkan wilayah Afghanistan yang dikuasai pemberontak digunakan untuk aksi-aksi teroris internasional, dan sebagai imbalannya pasukan NATO yang dipimpin Amerika akan ditarik dari Afghanistan. (em/ii)