Menteri Taliban Afghanistan untuk urusan kebajikan melarang kaum perempuan mengunjungi sebuah taman nasional karena ia mengatakan mereka tidak mengenakan hijab dengan benar sewaktu mengunjungi tempat itu.
Pengumuman itu muncul setelah kunjungan Menteri Mohammad Khalif Hanafi baru-baru ini ke Band-e-Amir, sebuah taman yang populer di Provinsi Bamiyan, Afghanistan Tengah.
“Bertamasya bukanlah keharusan bagi perempuan,” kata Hanafi kepada para pejabat dan ulama setelah kunjungannya ke taman tersebut, menurut kantor berita Associated Press. Menteri itu juga mengatakan bahwa pasukan keamanan akan digunakan untuk mencegah perempuan memasuki taman tersebut.
BACA JUGA: Taliban Berlakukan Larangan terhadap Salon Kecantikan di AfghanistanCNN menyebut Band-e-Amir sebagai “oasis yang damai dengan danau-danau berair biru tua yang dikelilingi pegunungan.”
“Selangkah demi selangkah, tembok-tembok semakin menutup kaum perempuan karena setiap rumah menjadi penjara,” kata Heather Barr, direktur hak-hak perempuan Human Rights Watch, dalam sebuah pernyataan. “Tidak puas dengan merampas pendidikan, lapangan pekerjaan dan pergerakan secara bebas dari remaja putri dan perempuan dewasa, Taliban juga ingin merampas dari mereka taman-taman dan olah raga, dan bahkan sekarang alam, seperti yang kita lihat dari larangan terbaru ini terhadap perempuan untuk mengunjungi Band-e-Amir.”
Pembatasan lain yang diberlakukan terhadap kaum perempuan Afghanistan oleh Taliban mencakup larangan terhadap anak-anak perempuan untuk bersekolah setelah lulus kelas enam dan melarang perempuan dewasa bekerja di berbagai organisasi nonpemerintah lokal maupun internasional. [uh/ab]