Seorang pejabat tinggi Taliban mengatakan perundingan baru-baru ini dengan Amerika telah mencapai “kemajuan besar” dan ia “sangat berharap” hal ini dapat mengakhiri perang di Afghanistan yang sudah berlangsung selama 18 tahun.
Mullah Abdul Ghani Baradar, wakil ketua kelompok gerilyawan fundamentalis yang juga kepala “kantor politik” Taliban di Qatar, menyampaikan hal ini pada Kamis (14/3) dalam suatu pesan radio yang jarang dilakukan Taliban, kepada para wartawan.
Pernyataan Baradar itu disampaikan dua hari setelah para pejabat Amerika dan Taliban menyelesaikan pembicaraan maraton selama 16 hari di Doha, dimana kedua pihak dilaporkan telah mencapai perjanjian awal menuju penyelesaian konflik.
Perundingan itu, menurut Baradar, telah meletakkan “landasan dasar” bagi diskusi di masa depan dan “memuluskan jalan” untuk menemukan solusi atas perang yang berkecamuk. Ia bersikeras bahwa para perunding Taliban telah mencapai kemajuan, tanpa mengindahkan prinsip dan sikap tradisional mereka yang berakar pada hukum syariah Islam.
“Hasil yang saya harapkan adalah jayanya kembali sistem Islam di negara ini, kami meraih kemerdekaan, pasukan asing pergi dan warga kami hidup bagai saudara,” tegas Baradar.
Dikenal sebagai salah seorang pendiri Taliban-Afghanistan, Baradar telah ditahan selama hampir sepuluh tahun di Pakistan, hingga dibebaskan Oktober lalu atas permintaan Amerika, agar dapat mengikuti dan mempercepat proses perundingan yang dimediasi oleh Qatar.
Utusan Khusus Amerika Untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad telah memimpin tim Amerika ini dalam perundingan damai yang telah berlangsung sejak musim gugur lalu. [em]