Kompleks PBB di Herat, Afghanistan, Jumat (30/7) diserang dengan granat yang diluncurkan dengan roket dan tembakan, menewaskan seorang penjaga polisi Afghanistan dan melukai beberapa petugas lainnya, kata PBB.
“Serangan yang menargetkan pintu masuk yang dengan jelas diberi tanda fasilitas PBB itu dilakukan oleh elemen anti-pemerintah,” kata pernyataan PBB.
Deborah Lyons, kepala Misi Bantuan PBB di Afghanistan, menyebut serangan itu menyedihkan.
“[Kami] mengecam sekeras-kerasnya,” kata Lyons, yang juga merupakan perwakilan khusus sekretaris jenderal PBB untuk Afghanistan. "Doa kami kepada keluarga petugas yang tewas dan kita berharap mereka yang mengalami luka-luka lekas pulih."
BACA JUGA: Kepala UNAMA: Tanpa Perundingan dengan Kabul, Taliban Kehilangan LegitimasiPernyataan Sekretaris Jenderal PBB menegaskan kembali bahwa serangan semacam itu , terhadap personel dan fasilitasnya “dilarang berdasarkan hukum internasional dan bisa dianggap sebagai kejahatan perang.” Pernyataan itu menegaskan kembali “komitmen PBB untuk mendukung pemerintah dan rakyat Afghanistan dalam upaya mereka untuk mencapai perdamaian dan stabilitas.”
Taliban mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa kompleks UNAMA di Herat itu tidak berada di bawah ancaman apa pun.
"Ada kemungkinan para penjaga (UNAMA) mengalami cedera dalam baku tembak karena dekatnya jarak kantor itu dengan pertempuran, tetapi sekarang sudah diamankan setelah Mujahidin tiba di tempat kejadian," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid di Twitter. [my/pp]