Taliban telah menolak seruan terbaru PBB agar terlibat dalam pembicaraan damai dengan pemerintah Afghanistan, tetapi menuntut badan dunia itu supaya menekan pasukan asing yang dipimpin Amerika untuk mengakhiri pendudukan mereka di Afghanistan kalau PBB benar-benar ingin mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 15 tahun .
"Perjuangan kami adalah untuk kemerdekaan, dan selama ada pasukan pendudukan asing di Afghanistan setiap pembicaraan tentang perdamaian dan rekonsiliasi tidak berarti," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, kepada VOA hari Jumat (23/12).
Dia menanggapi panggilan baru untuk pembicaraan damai Afghanistan awal pekan ini oleh Tadamichi Yamamoto, yang mengepalai Misi Bantuan PBB di Afghanistan, atau UNAMA.
Dalam pengarahan triwulanan kepada Dewan Keamanan di New York pada hari Senin, Yamamoto mendesak Taliban untuk berunding langsung dengan pemerintah Afghanistan, tanpa prasyarat, untuk mencegah pertumpahan darah lebih lanjut di negara itu.
"Kita semua tahu bahwa tidak ada solusi militer untuk konflik di Afghanistan. Pimpinan Taliban harus mempertimbangkan kembali gagasan mereka bahwa tujuan mereka hanya bisa dicapai di medan perang," kata kepala UNAMA.
Tetapi, juru bicara Taliban berkeras bahwa semua pihak yang tertarik dalam menyelesaikan masalah Afghanistan harus menekan pasukan asing agar meninggalkan Afghanistan dan membiarkan rakyat negara itu memutuskan system pemerintahan yang mereka perlukan.
"Rakyat Afghanistan tidak ingin punya pemerintahan yang ditentukan negara lain, dan mereka juga tidak mau menerima kehadiran pasukan asing di negara mereka," katanya, merujuk pada kehadiran Amerika dan NATO di Afghanistan sebagai penyebab utama konflik. [sp/isa]