Tanah Longsor di Kolombia Tewaskan Sedikitnya 34 Orang

Foto dari udara yang menunjukkan area longsor di dearah perbukitan di El Ruso, Pueblo Rico, Kolombia, pada 5 Desember 2022. (Foto: AFP/Stringer)

Hujan lebat yang melanda bagian barat laut Kolombia membuat bukit di jalan yang berkelok-kelok longsor dan mengubur bus serta beberapa kendaraan lainnya. Layanan darurat Kolumbia, pada Senin (5/12), mengatakan sedikitnya 34 orang tewas dalam insiden tersebut.

Tanah longsor yang terjadi pada Minggu (4/12) malam itu telah mendorong upaya penyelamatan besar-besaran, di mana puluhan orang menggunakan ekskavator untuk menggali tanah guna menemukan para korban.

BACA JUGA: Peringatan Hujan Dorong Evakuasi di Ischia Setelah Terjadi Tanah Longsor

Unit Nasional untuk Manajemen Risiko Bencana mengatakan diantara korban tewas itu terdapat delapan anak di bawah umur. Selain itu sembilan orang lainnya juga mengalami luka-luka dalam insiden di kota terpencil Pueblo Rico.

Bus berangkat dari Kota Cali dengan membawa 25 penumpang dan menempuh perjalanan sejauh 270 kilometer sebelum tertimpa tanah longsor ketika melewati wilayah pegunungan Andes, ujar seorang pejabat pertahanan sipil.

Media Kolombia melaporkan seorang anak selamat setelah ditarik tim SAR dari pelukan ibunya yang sudah meninggal dunia.

Korban yang selamat mengatakan supir bus awalnya berhasil menghindari tanah longsor yang paling parah. “Sebagian penumpang turun dan bus agak mundur. Supir bus sedang berupaya mundur ketika tanah longsor menimpanya,” ujar Andres Ibarguan kepada stasiun radio Lloro Stereo.

Musim hujan yang dimulai pada Agustus lalu menjadi yang terburuk di Kolombia dalam 40 tahun terakhir, demikian petikan pernyataan pemerintah. Hujan yang terus turun menimbulkan berbagai kecelakaan, yang sudah menewaskan lebih dari 270 orang.

BACA JUGA: Tanah Longsor di Italia Tewaskan Sedikitnya 7, Termasuk Seorang Bayi

Kolombia telah mengumumkan bencana nasional akibat hujan terkait fenomena cuaca La Nina yang sangat panjang, yang saat ini telah menyebabkan kekeringan dan banjir di seluruh dunia.

Organisasi Meteorologi Dunia PBB pekan lalu mengatakan kondisi La Nina diperkirakan berlangsung hingga Februari atau Maret 2023.

Di Kolombia, fenomena itu menyebabkan kerusakan tanaman, mengganggu pasokan makanan dan mendorong lonjakan harga bahan pokok. [em/rs]