Tiga orang tewas dan tiga lainnya hilang setelah tanah longsor di kawasan berhutan lebat di lereng pegunungan yang diguyur hujan. Longsoran itu menghantam rumah-rumah di komunitas nelayan terpencil di bagian tenggara Alaska.
Juru bicara polisi Alaska Austin McDaniel mengatakan, "Ada tiga struktur yang berada persis di jalur tanah longsor. Dua rumah di tepi jalan raya di lereng gunung dan satu rumah di kawasan pantai.”
Tanah longsor, yang lebarnya diperkirakan 137 meter itu, terjadi Senin (20/11) sekitar pukul 21.00 waktu setempat ketika hujan turun dengan lebat dan terjadi badai di dekat Wrangell, pulau berpenduduk 2.000 yang terletak sekitar 250 kilometer sebelah selatan Ibu Kota Alaska, Juneau.
BACA JUGA: Taman Nasional Denali di Alaska Kembali DibukaPara awak penyelamat menemukan mayat seorang anak perempuan dalam pencarian awal dan mayat dua orang dewasa ditemukan oleh operator drone pada Selasa malam. Para petugas pencari menggunakan anjing pelacak mayat dan drone dengan sensor panas untuk mencari dua anak-anak dan satu orang dewasa yang belum ditemukan setelah bencana tersebut, sementara Garda Pantai dan kapal-kapal lainnya melakukan pencarian di sepanjang pantai yang dipenuhi dengan batu, pohon dan lumpur.
McDaniel mengatakan seorang perempuan yang berada di lantai atas sebuah rumah berhasil diselamatkan. Ia berada dalam kondisi baik dan mendapat perawatan medis. Satu dari tiga rumah yang dihantam tanah longsor tidak berpenghuni, kata McDaniel.
Gubernur Alaska Mike Dunleavy mengeluarkan deklarasi bencana untuk Wrangell, serta mengatakan ia dan istrinya diliputi kesedihan dan mendoakan semua yang terkena dampak tanah longsor. [uh/ab]