Tanggapi Laporan Pembantaian 11 Warga Sipil Myanmar, AS Marah Besar

Pada potongan gambar yang diambil dari video yang beredar pada 7 Desember 2021, tampak bekasa darah di tanah di Desa Done Taw, Sagaing, Myanmar. Tentara Myanmar diduga membunuh dan membakar 11 penduduk desa tersebut. (Foto: AP)

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Ned Price pada Kamis (9/12) mengatakan bahwa AS "marah besar" sehubungan dengan laporan yang menyebutkan bahwa tentara Myanmar telah menangkap dan membunuh 11 warga sipil di kawasan Sagaing, di wilayah barat laut negara tersebut.

Tentara itu dituduh menembak penduduk dan membakar mayat mereka. Sisa-sisa mayat terbakar kemudian ditemukan di desa itu.

BACA JUGA: Dugaan Pembantaian terhadap 11 Warga Sipil di Myanmar Picu Kemarahan Besar

Potongan video yang memperlihatkan mayat yang dibakar beredar luar di media sosial dan foto-foto dari para korban telah diterbitkan oleh beberapa media termasuk portal berita Myanmar Now.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam sebuah kesempatan di Washington, AS. (Foto: Thomson Reuters)

“Kami marah besar mendengar laporan kredibel yang memuakkan yang menyebutkan bahwa pihak militer Myanmar mengikat 11 penduduk desa itu, termasuk di dalamnya anak-anak, (yang berlokasi) di wilayah barat laut Myanmar dan lalu membakar mereka hidup-hidup,” kata Price.

BACA JUGA: Dewan Keamanan PBB Kecam Hukuman terhadap Suu Kyi

Price mengulangi seruan Washington agar militer mengakhiri penggunaan kekerasan dan membebaskan tokoh-tokoh politik serta warga yang ditahan sejak kudeta militer yang terjadi pada 1 Februari lalu.

Mayat itu ditemukan di desa Sagaing, daerah yang manjadi saksi dari pertempuran sengit antara pasukan keamanan dan milisi yang dibentuk oleh penentang kekuasaan militer, kata penduduk. Sumber tersbeut menambahkan bahwa salah satu korban masih hidup ketika dibakar. [jm/ka]