Korea Selatan memamerkan misil penjalajah baru yang menurut para pejabat pertahanan mempunyai kemampuan menyerang kapanpun dan dimanapun di Korea Utara, Kamis (14/2).
Militer Seoul sedang disiagakan setelah percobaan nuklir terbaru Korea Utara, yang segera mendatangkan kutukan internasional dan meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea.
Jurubicara Kementerian Pertahanan Kim Min-seok menonjolkan ketepatan misil itu mengenai sasaran, yang katanya, sekarang telah dengan resmi ditempatkan.
Kementerian Pertahanan tidak menyebut dengan jelas jangkauan misil tersebut, tetapi mengungkapkan gambar video misil itu diluncurkan dari kapal selam dan kapal perusak dan tepat mengenai sasaran di darat.
Korea Selatan mencapai persetujuan tahun lalu dengan Amerika Serikat untuk memperluas jangkauan misil balistiknya – tindakan yang menurut Seoul perlu untuk menghadapi ancaman yang meningkat senjata Pyongyang.
Washington telah berusaha menenangkan para sekutunya di kawasan itu mengenai perlindungan Amerika terhadap keamanan mereka setelah percobaan nuklir Korea Utara hari Selasa. Presiden Barack Obama menjanjikan perlindungan di bawah “payung nuklir” Amerika dalam pembicaraan telepon hari Rabu (13/2) dengan Perdana menteri Jepang Shinzo Abe.
Jurubicara Kementerian Pertahanan Kim Min-seok menonjolkan ketepatan misil itu mengenai sasaran, yang katanya, sekarang telah dengan resmi ditempatkan.
Kementerian Pertahanan tidak menyebut dengan jelas jangkauan misil tersebut, tetapi mengungkapkan gambar video misil itu diluncurkan dari kapal selam dan kapal perusak dan tepat mengenai sasaran di darat.
Korea Selatan mencapai persetujuan tahun lalu dengan Amerika Serikat untuk memperluas jangkauan misil balistiknya – tindakan yang menurut Seoul perlu untuk menghadapi ancaman yang meningkat senjata Pyongyang.
Washington telah berusaha menenangkan para sekutunya di kawasan itu mengenai perlindungan Amerika terhadap keamanan mereka setelah percobaan nuklir Korea Utara hari Selasa. Presiden Barack Obama menjanjikan perlindungan di bawah “payung nuklir” Amerika dalam pembicaraan telepon hari Rabu (13/2) dengan Perdana menteri Jepang Shinzo Abe.