Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengunjungi sebuah pangkalan militer, Selasa (22/9), untuk menunjukkan keteguhan sikapnya, menyusul unjuk kekuatan militer China.
Tsai berbicara dengan sekitar 100 pilot angkatan udara dan awak lainnya di Pangkalan Angkatan Udara Penghu Magong. Kedatangannya disambut dengan pertunjukan keterampilan terbang.
Dalam pidatonya, presiden itu mengatakan bahwa Taiwan memiliki kemampuan dan tekad untuk mengamankan wilayahnya.
“Saya tahu bahwa dalam menghadapi provokasi Tentara Pembebasan Rakyat, dan tindakan-tindakan mereka yang mengganggu perdamaian kawasan, kewajiban setiap orang dalam pertahanan udara di Penghu menjadi lebih berat,” katanya. “Namun saya memiliki keyakinan bahwa kalian yang terlatih dengan baik, bisa memikul tanggung jawab berat ini.”
BACA JUGA: Peningkatan Aktivitas Pesawat Tempur China Mulai Menggelisahkan Warga TaiwanAngkatan Udara China menerbangkan 37 pesawat -- termasuk jet-jet tempur dan pesawat-pesawat pengebom jarak jauh – di atas Selat Taiwan pada Jumat (18/9) dan Sabtu (19/9) pekan lalu. Beijing menyebut aksi unjuk kekuatan itu sebagai peringatan yang disengaja dalam menanggapi kunjungan utusan tingkat tinggi Departemen Luar Negeri AS ke pulau itu.
Beijing menganggap Taiwan bagian dari wilayahnya dan keberatan bila Taiwan menjalin semua kontak resmi dengan negara-negara lain tanpa melibatkan China. Beijing telah meningkatkan tekanan diplomasi dan militernya terhadap pemerintahan Tsai karena penolakannya terhadap pandangan China bahwa Taiwan adalah bagian dari wilayah China.
Mayoritas warga Taiwan menolak prospek kesatuan politik dengan China di bawah kerangka “satu negara, dua sistem” yang saat ini telah diberlakukan terhadap Hong Kong.
Sementara angkatan bersenjata China unggul dalam hitungan jumlah dibandingkan dengan Taiwan, militer Taiwan yang berukuran kecil namun terlatih dengan baik mendapat dukungan dari AS, sekutu utama Taiwan. [ab/uh]