Tindakan pemerintah Tanzania itu diambil menyusul meningkatnya tekanan terhadap pemerintah untuk melindungi orang-orang albino yang tidak memiliki pigmen pada kulit dan rambutnya dan bagian-bagian tubuhnya digunakan penyihir untuk membuat ramuan sakti yang dianggap membawa kekuatan dan kekayaan.
Badan HAM PBB mengatakan lebih dari 70 orang albino telah dibunuh untuk diambil bagian-bagian tubuhnya di Tanzania sejak tahun 2000.
Menteri Dalam Negeri Mathias Chikawe hari Selasa (13/1) mengatakan bahwa pemerintah telah membentuk sebuah satuan tugas yang akan menyelidiki pembunuhan dan meninjau kasus-kasus pengadilan terdakwa penyerang, yang sebagian diantaranya bebas dari hukuman.
Ernest Kimayo, ketua Masyarakat Albino Tanzania, menyambut baik tindakan pemerintah itu dengan mengatakan kebijakan itu akan meningkatkan kehidupan komunitasnya.