Taylor Swift, salah satu bintang terbesar di industri musik, menyatakan dukungannya untuk Kamala Harris sebagai presiden tak lama setelah debat capres berakhir pada Selasa (10/9) malam.
"Saya pikir dia adalah pemimpin yang teguh dan berbakat, dan saya yakin kita bisa mencapai lebih banyak hal di negara ini jika kita dipimpin dengan ketenangan dan bukan kekacauan," tulis Swift dalam unggahannya di Instagram, yang menyertakan tautan ke situs web pendaftaran pemilih.
Swift memiliki pengikut setia di kalangan perempuan muda, yang menjadi demografi utama dalam pemilu November. Dari tur terbarunya, Swift telah mengantongi lebih dari $1 miliar (sekitar 15,4 triliun rupiah) dari penjualan tiket. Dalam waktu setengah jam, kiriman di Instagram tersebut sudah mendapat lebih dari 2,3 juta suka.
Dia menyertakan foto dirinya sedang menggendong kucingnya Benjamin Button, dan menandatangani pesan itu dengan pernyataan "Perempuan Pencinta Kucing Tanpa Anak." Pernyataan tersebut mengacu pada komentar JD Vance, calon wakil presiden Donald Trump yang menyebut bahwa perempuan tanpa anak tidak memiliki kepentingan yang sama dalam masa depan negara. Vance melontarkan komentar itu tiga tahun lalu.
Seorang pejabat senior kampanye Harris mengatakan dukungan tersebut tidak dikoordinasikan dengan tim kampanye.
Tim Walz, pasangan Harris, tampaknya baru mengetahui tentang dukungan tersebut di tengah wawancara langsung di MSNBC. Saat Rachel Maddow membaca teks itu, Walz tersenyum dan menepuk dadanya.
"Itu (pernyataan Swift) sangat mengesankan. Dan jelas," kata Walz. “Dan keberanian seperti itulah yang kita perlukan di Amerika untuk bangkit.”
Swift menulis bahwa dukungannya sebagian didorong oleh keputusan Trump untuk memposting gambar yang dihasilkan AI yang menunjukkan bahwa dia telah mendukungnya. Salah satunya menunjukkan Swift berpakaian seperti Paman Sam, dan teksnya berbunyi, "Taylor ingin ANDA MEMILIH DONALD TRUMP."
BACA JUGA: Perdana, Harris dan Trump Berhadapan di Panggung Debat Pilpres ASKiriman teks Trump "membawa saya pada kesimpulan bahwa saya harus sangat transparan mengenai rencana saya yang sebenarnya untuk pemilu ini sebagai pemilih," tulis Swift. Dia menambahkan bahwa "Saya telah melakukan riset, dan saya telah menentukan pilihan."
Tim kampanye Trump membantah dukungan Swift.
“Ini adalah bukti lebih lanjut bahwa Partai Demokrat sayangnya telah menjadi partai kaum elit kaya raya,” kata juru bicara Karoline Leavitt.
“Ada banyak Swifties yang mendukung Trump di Amerika,” katanya, termasuk dirinya sendiri.
Swift tidak hanya populer secara nasional, tapi juga terutama di kalangan Demokrat. Jajak pendapat Fox News pada Oktober 2023 menunjukkan bahwa 55 persen pemilih secara keseluruhan, termasuk 68 persen dari Partai Demokrat, mengatakan mereka memiliki pandangan yang baik terhadap Swift. Partai Republik terpecah, dengan 43 persen responden mendukung Swift dan 45 persen punya pendapat yang tidak mendukung. [ft/rs]