Jaksa Agung Amerika Serikat Merrick Garland mengatakan inisiatif Departemen Kehakiman AS untuk mengurangi tingkat kejahatan disertai kekerasan dengan cara mengatasi perdagangan senjata api ilegal selama setahun terakhir berujung pada penyitaan ribuan senjata api.
Departemen Kehakiman meluncurkan lima gugus tugas penanganan perdagangan senjata api ilegal lintas-yurisdiksi pada musim panas lalu, sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk memerangi peningkatan kasus kejahatan disertai kekerasan. Upaya penanggulangan perdagangan senjata api ilegal difokuskan pada koridor-koridor penyaluran senjata api ke New York, Chicago, Los Angeles, San Francisco Bay Area dan Washington, D.C.
BACA JUGA: Wali Kota Highland Park Serukan Larangan Penggunaan Senjata Serbu“Gugus-gugus tugas yang bekerja sama erat dengan mitra negara bagian dan lokal, serta dengan kantor kejaksaan AS dan kantor kejaksaan distrik ini telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam meruntuhkan koridor perdagangan senjata api [ilegal],” ungkap Garland. Meski demikian, ia mengaku masih banyak yang harus dilakukan.
“Pemicu utama kasus kejahatan disertai kekerasan di negara ini adalah kekerasan bersenjata,” ujarnya. “Pemicu utama kekerasan bersenjata adalah senjata api ilegal, dan jalur penting bagi orang-orang ini untuk mendapatkan senjata api ilegal adalah melalui berbagai jaringan perdagangan ini.”
Garland menggambarkan tindakan seorang penegak hukum yang fokus pada sebuah jaringan perdagangan senjata api yang membentang dari Utah ke San Francisco.
BACA JUGA: PBB: 8.000 Anak Tewas atau Cacat dalam Konflik Bersenjata Sepanjang 2021“Tujuh terdakwa sudah didakwa,” katanya. “Banyak senjata api, amunisi dan peralatan pembuatan senjata api yang disita.”
Steve Dettelback, yang dilantik pada Selasa (19/7) sebagai direktur Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak (ATF) yang baru, hadir bersama Garland dalam konferensi pers yang juga diikuti para pejabat yang terlibat. [rd/em]