Israel mengatakan perubahan doktrin tempurnya membuat lebih banyak tentaranya tetap hidup, termasuk mereka yang terluka parah. Militer mengirimkan lebih banyak dokter ke lapangan dan mengevakuasi tentara yang terluka dengan lebih cepat.
Di Rumah Sakit Hadassah di Yerusalem, tentara dirawat dengan beberapa teknologi medis terbaru, seperti operasi yang tidak terlalu invasif dan dibantu robot. Doktor Joshua Schroeder adalah kepala bedah tulang belakang di rumah sakit itu.
“Yang kami gunakan untuk pasien kami adalah teknologi-teknologi bedah yang populer dalam satu setengah tahun terakhir. Ini membantu Anda bekerja dengan teknologi terdepan di dunia dan menerapkannya pada krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pasien masuk dan keluar dengan cepat. Anda, misalnya, mengeluarkan peluru tanpa perlu menghancurkan separuh panggul atau sakrumnya. Pasien itu pulang keesokan harinya atau lusa. Dia tidak perlu menjalani rehabilitasi,” jelasnya.
Your browser doesn’t support HTML5
Schroeder mengatakan mereka juga menggunakan teknologi cetak 3-D untuk membuat materi yang bisa digunakan untuk menggantikan tulang. Seorang tentara yang terluka di Gaza, menurutnya, mendapat manfaat dari teknologi ini.
Pada bulan Januari, Rumah Sakit Hadassah juga membuka sebuah pusat rehabilitasi untuk merawat tentara yang membutuhkan rehabilitasi ekstensif. Fasilitas baru ini menyediakan 132 tempat tidur dan dapat merawat hingga 10.000 pasien per tahun.
Terapi terbaru di rumah sakit itu mencakup mesin antigravitasi yang membantu orang belajar berjalan kembali. Ini membantu Raphael yang berusia 21 tahun, yang kakinya terluka, memulihkan kembali sebagian besar fungsi kakinya dan belajar memanjat lagi.
Di sana juga tersedia perangkat video game untuk membantu tentara meningkatkan koordinasi tangan-mata. Bezalel Bazak, tentara yang terluka di Gaza dua bulan lalu, mendapatkan manfaat itu.
“Anda perlu memulihkan kekuatan Anda, kemampuan Anda untuk berjalan, berlari, itu membutuhkan waktu. Dan melakukannya dengan cara bermain daripada sekedar berolahraga berkali-kali, tentu jauh lebih baik dan menyenangkan,” terangnya.
Para dokter dari Hadassah mengatakan, teknologi-teknologi yang mereka kembangkan ini tidak hanya untuk tentara Israel maupun warga sipil di negara itu, tapi juga untuk kepentingan dunia. [ab/uh]