Panggilan telepon yang dilakukan Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo untuk menyampaikan ucapan selamat kepada Perdana Menteri Pakistan yang baru terpilih, Imran Khan, telah menimbulkan kontroversi.
Washington menyatakan dalam percakapan itu dikemukakan tentang pentingnya bagi Pakistan untuk mengambil tindakan tegas terhadap semua teroris yang beroperasi di negara tersebut.
Islamabad, Kamis malam (24/8) menyatakan “tidak ada isu terkait teroris di Pakistan” yang dikemukakan.
Kementerian luar negeri Pakistan menyebut pernyataan itu “pada kenyataannya tidak benar” dan menyatakan menginginkan ralat dari Washington.
Beberapa jam kemudian, Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi menegaskan bahwa Pompeo tidak menyebut-nyebut teroris yang beroperasi di Pakistan sewaktu berbicara dengan Khan melalui telepon sehari sebelumnya. Ia mengatakan Pompeo menyatakan keinginan untuk terlibat dialog konstruktif dengan pemerintah Pakistan.
Qureshi mengatakan Pompeo akan tiba di Pakistan pada 5 September untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat pemerintah dan bahwa Pompeo ingin bertemu dengannya.
Komentarnya itu muncul beberapa jam setelah juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Heather Nauertmenyebut percakapan telepon itu berlangsung baik dan mengatakan Amerika Serikat mempertahankan pernyataannya.
Nauert mengatakan Pompeo menunjukkan kesediaan untuk bekerja sama dengan Khan ke arah hubungan bilateral yang produktif.
Amerika kerap menuduh Pakistan melindungi militan yang melancarkan serangan-serangan di negara tetangganya, Afghanistan, tuduhan yang dibantah Islamabad, seraya menyebut kritik itu tidak adil.
Qureshi mengatakan lawatan Pompeo akan membantu meningkatkan hubungan bilateral antara Washington dan Islamabad.
Ia mengatakan Pakistan juga menginginkan hubungan bertetangga yang baik dengan India dan negara-negara lainnya.
Qureshi menyerukan penyelesaian segera mengenai masalah Kashmir, yang menjadi penyebab dua dari tiga perang negara itu dengan India. [uh]