Juara bertahan Wimbledon, Novak Djokovic, mengatakan dia mendukung rencana mengubah turnamen tenis Piala Davis menjadi laga penutup musim turnamen Grand Slam.
Dengan perubahan ini, kata Djokovic, akan meringankan persoalan mengatur jadwal bertanding untuk para pemain, kantor berita AFP melaporkan, Kamis (9/8).
Saat ini turnamen Piala Davis adalah kompetisi antara 16 negara yang masuk dalam Grup Dunia selama 4 akhir pekan sepanjang tahun. Negara yang tersisa dibagi dalam zona-zona.
Dalam perubahan yang diusulkan Federasi Tenis Internasional, Piala Davis, menjadi Piala Dunia tenis dengan 18 negara. Selain itu, usulan ini juga solusi atas keluhan mengenai komitmen waktu yang membebani para pemain papan atas.
Djokovic, juara Piala Davis untuk Serbia pada 2010, memberikan dukungan.
“Saya rasa format ini perlu diubah. Dan saya mendukung hal itu,” kata Djokovic setelah lolos ke putaran ketiga ATP Toronto Masters dengan mengalahkan Peter Polansky, 6-4, 6-3, Rabu (8/8).
“Anda bermain untuk satu tahun, dan lalu tahun depannya anda tidak bermain. Penjadwalan seperti ini yang kurang baik.
Usulan ini masih harus disetujui oleh pertemuan tahunan federasi di Orlando, Florida, bulan ini. [ft/au]