Para pejabat AS mengatakan bahwa seorang anggota Garda Nasional di negara bagian Texas menembak dan melukai seorang migran yang mencoba melarikan diri dari otoritas imigrasi.
Para pejabat federal mengatakan penembakan tersebut, yang pertama kali dilaporkan bersama oleh The Texas Tribune dan Military Times, terjadi pada Senin (16/1) dini hari di Abram, Texas, di Lembah Rio Grande.
Menurut laporan gabungan tersebut, para petugas perbatasan menemukan empat migran di sebuah rumah yang terbengkalai sebelum fajar pada Senin (16/1). Tiga dari migran tersebut menyerahkan diri, tetapi yang keempat mencoba melarikan diri dan ditembak bahunya oleh anggota Garda Nasional Texas.
BACA JUGA: Biden Bertemu Presiden Meksiko, Bahas Migrasi, Perdagangan, NarkobaBea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengatakan bahwa migran tersebut, yang kewarganegaraannya tidak diungkap, dibawa ke rumah sakit dan dibebaskan pada hari itu juga.
Departemen Keamanan Publik Texas mengatakan bahwa badan kepolisian negara bagian, Texas Rangers, memimpin penyelidikan mengenai penembakan tersebut.
Anggota Garda Nasional yang terlibat dalam penembakan itu dikerahkan ke perbatasan sebagai bagian dari Operasi Lone Star, yang diluncurkan oleh Gubernur Texas Gregg Abbott pada tahun 2021. Operasi itu mengajak anggota Garda Nasional untuk bekerja sama dengan polisi negara bagian untuk membantu mengatasi arus migran di perbatasan.
Media online Stars and Stripes melaporkan bahwa para tentara dalam operasi itu dapat menggunakan kekuatan minimum yang diperlukan untuk membela diri atau membela orang lain, demikian menurut materi pelatihan untuk operasi itu. [vm/pp]