Virus corona dilaporkan telah menjangkiti 28 tentara Georgia yang tergabung dalam misi Resolute Support NATO di Afghanistan. Tentara yang terinfeksi itu telah dipulangkan ke negara mereka dan sedang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit militer, sebut media lokal mengutip Kementerian Pertahanan Georgia. Disebutkan pula bahwa kondisi kesehatan para tentara itu “memuaskan.”
Seorang juru bicara aliansi militer nontempur di Afghanistan, sewaktu diminta komentarnya hari Jumat (10/7), merujukkan VOA ke para pejabat pertahanan Georgia mengenai status pasukan mereka.
“Resolute Support tidak mengukuhkan jumlah kasus individual. Perlindungan bagi pasukan dari seluruh ancaman, termasuk COVID-19, tetap menjadi prioritas utama kami,” kata juru bicara itu.
Georgia kabarnya adalah kontributor terbesar non-NATO dalam misi militer 38 negara di Afghanistan dengan sekitar 900 tentara.
Aliansi militer itu telah melaporkan beberapa kasus infeksi sejak pandemi mencapai Afghanistan empat bulan silam tanpa mengungkapkan kebangsaan mereka yang terjangkit virus itu.
Hingga Jumat (10/7), hitungan resmi kasus virus corona di Afghanistan adalah sekitar 34 ribu dengan hampir 1.000 kematian.
Para pejabat kesehatan masyarakat Afghanistan telah memperingatkan bahwa angka sesungguhnya jauh lebih tinggi, dengan menyatakan terbatasnya kemampuan pengujian, sebagai salah satu tantangan yang dihadapi sistem layanan kesehatan negara yang dilanda perang itu. Mereka mengantisipasi lebih dari separuh dari 37 juta warga negara itu dapat terinfeksi dalam beberapa bulan mendatang.
NATO belakangan ini meningkatkan kerja sama dengan pasukan keamanan nasional Afghanistan untuk membantu mereka memerangi pandemi, dengan memberi bantuan alat pelindung diri, termasuk di antaranya 1,4 juta masker dan 500 ribu sarung tangan. [uh/ab]