Pemerintah Inggris, pada Minggu (18/12), mengatakan pihaknya akan mengerahkan 1.200 pasukan untuk mengisi kekosongan pengemudi mobil ambulans dan staf di daerah perbatasan di tengah aksi mogok kerja yang dilakukan berbagai serikat pekerja sektor publik pada minggu sebelum Natal.
Para supir ambulans akan melakukan pemogokan pada Rabu (21/12), bergabung dengan para perawat, pegawai kereta, petugas imigrasi dan pekerja pos, yang masih melanjutkan serangkaian pemogokan dalam beberapa minggu mendatang.
Pemogokan paling luas dalam puluhan tahun di Inggris itu merupakan tanggapan atas krisis biaya hidup akibat kenaikan harga makanan dan energi.
Serikat pekerja menuntut kenaikan gaji untuk mengimbangi laju inflasi, yang mencapai 10,7 persen pada November.
Pemerintah Konservatif Inggris berkilah bahwa kenaikan gaji digit yang berlipat akan menyebabkan inflasi semakin tinggi dan menyalahkan para pemimpin serikat pekerja atas aksi mogok tersebut.
Dalam tabloid Sun yang terbit pada Minggu (18/12), Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyebut para pemimpin serikat pekerja itu sebagai "Grinches yang hendak mencuri (kebahagiaan) Natal untuk kepentingan politiknya sendiri."[jm/lt]