Militer Israel pada Kamis (14/10) mengumumkan bahwa tentaranya telah menembak tewas seorang warga Palestina yang melempar bom api ke arah mobil-mobil di jalan raya utama di Tepi Barat yang diduduki oleh Israel.
Pernyataan dari pihak militer itu juga mengatakan bahwa tentara Israel melepas tembakan ke dua tersangka yang terlihat melempar bom api di dekat Beit Jala, kota Palestina di selatan Yerusalem. Keterangan yang diberikan menyebutkan bahwa seorang tersangka tertembak dan meninggal dunia karena luka-luka, sementara yang lainnya ditahan.
Insiden itu terjadi di jalan raya utama yang digunakan penduduk Israel di dekat permukiman Tepi Barat. Belum ada rincian dari pejabat Palestina mengenai insiden tersebut.
BACA JUGA: Israel: Serangan Mobil Palestina Cederai Polisi ParamiliterSebelumnya pada hari yang sama, polisi Israel mengatakan seorang pengemudi Palestina menabrak dan melukai seorang anggota Polisi Perbatasan paramiliter Israel di pos pemeriksaan utama di utara Yerusalem.
Mereka mengatakan petugas menembaki kendaraan itu, yang akhirnya menyebabkan kendaraan tersebut menabrak dinding. Pengendara mobil itu adalah seorang pemuda berusia 22 tahun yang berasal dari kota Qalqilya di Tepi Barat. Polisi mengatakan insiden tersebut adalah serangan mobil.
Warga Palestina telah melakukan puluhan penikaman, penembakan, dan serangan kendaraan dalam beberapa tahun ini, tetapi menurut warga Palestina dan kelompok hak asasi, sebagian dari dugaan serangan mobil adalah kecelakaan. Mereka menuduh Israel menggunakan kekuatan yang berlebihan dalam menangani kasus-kasus tersebut.
Dalam insiden terpisah, seorang pemukim Yahudi menyerang seorang perwira militer Israel dan seorang tentara dengan semprotan merica di dekat pos permukiman. Serangan tersebut merupakan yang terbaru dari rangkaian serangan yang terjadi baru-baru ini yang dilakukan oleh para pemukim terhadap pasukan keamanan Israel dan warga Palestina di Tepi Barat.
Sebagian besar dari hampir 500.000 pemukim Israel di Tepi Barat tinggal di pemukiman resmi yang menyerupai kota kecil dan berada di pinggiran kota, tetapi pemukim yang lebih radikal telah mendirikan puluhan rumah yang ilegal bahkan berdasar hukum Israel.
BACA JUGA: AS Lanjutkan Rencana Pembukaan Kembali Konsulat di YerusalemPalestina dan sebagian besar masyarakat internasional memandang semua permukiman sebagai ilegal dan hambatan bagi terciptanya solusi dalam konflik Israel dan Palestina.
Lebih dari 2,5 juta orang Palestina di wilayah Tepi Barat hidup di bawah kekuasaan militer Israel. Otoritas Palestina memiliki otonomi terbatas di kota-kota besar dan kecil. Pemukim berkewarganegaraan Israel dan tunduk pada sistem peradilan sipil Israel. [ka/lt]