Tentara pasukan khusus Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) telah menggelar latihan bersama untuk meningkatkan interoperabilitas.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan tentara Korea Selatan dan AS telah berlatih bersama sejak Senin (18/12).
Ketegangan di semenanjung Korea meningkat setelah Korea Utara, Senin (18/12), meluncurkan roket Hwasong-18.
Media pemerintah Korea Utara melaporkan pada Selasa bahwa pemimpin Kim Jong Un telah bertekad akan melakukan “tindakan yang lebih ofensif” untuk mengusir apa yang disebutnya sebagai ancaman yang dipimpin AS. Ia menyatakan itu seusai menyaksikan uji coba ketiga rudal jarak jauh tercanggih negaranya.
Pernyataan Kim menunjukkan bahwa ia yakin akan persenjataan rudalnya yang terus berkembang dan kemungkinan akan melanjutkan aktivitas pengujian senjata menjelang pemilihan presiden AS pada tahun depan. Namun banyak pengamat mengatakan Korea Utara masih perlu melakukan uji coba yang lebih signifikan untuk membuktikan bahwa negara itu memiliki rudal-rudal yang mampu menarget daratan AS. [ka/rs]