Tentara Suriah Capai Raqqa, ISIS Bertempur di 4 Tempat

Para pejuang Pasukan Demokratik Suriah bersiap melemparkan mortir ke arah tentara ISIS di provinsi Raqqa, Suriah utara, 27 Mei 2016. (Reuters/Rodi Said)

Pasukan Suriah mencapai "daerah batas kekuasaan" di provinsi Raqqa, yang didukung serangan udara Rusia.

Tentara Suriah mencapai sisi luar provinsi Raqqa di Suriah utara, Sabtu (4/6), kubu kelompok Negara Islam (ISIS) yang mengklaim kekhalifahan dan bertempur di Suriah dan negara tetangga Irak.

Organisasi hak asasi manusia Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris mengatakan pasukan Suriah mencapai "daerah batas kekuasaan" di provinsi Raqqa, yang didukung serangan udara Rusia.

Organisasi itu mengatakan pertempuran selama tiga hari telah menewaskan 26 pejuang ISIS dan sembilan tentara Suriah dan pasukan sekutu. Pasukan Suriah mulai bergerak menuju provinsi itu Rabu, pada hari yang sama pasukan yang didukung AS menyerang kubu ISIS Manbij, kira-kira 115 kilometer ke arah barat laut dari provinsi Raqqa.

Pasukan yang didukung AS, terutama Kurdi, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) bergerak maju mendekati Manbij hari Sabtu. Syrian Observatory for Human Rights mengatakan para pejuang SDF telah menguasai 34 desa di dekat Manbij. Belum jelas apakah serangan itu terkordinasi.

Para pejuang ISIS juga terlibat dalam pertempuran sengit dengan Front al-Nusra di Marea, kubu yang dikuasai para pemberontak, yang terletak hampir 70 kilometer sebelah barat Manbij, tapi sejauh ini kota itu belum berhasil direbut.

Di saat pertempuran berlanjut di provinsi Raqqa, Manbij dan Marea, pejuang ISIS juga diserang di kubu mereka, Fallujah, oleh pasukan pemerintah Irak yang meluncurkan serangan di kota itu hampir dua minggu lalu.

Kekerasan di dan sekitar kota Aleppo yang diperebutkan di Suriah utara, yang dulunya adalah pusat komersial terbesar di Suriah, telah menewaskan beberapa orang hari Sabtu. Sumber-sumber Rusia mengatakan 40 orang tewas dan 100 cedera.

Kota ini telah menjadi tempat pertempuran sengit, bahkan selama gencatan senjata yang ditengahi oleh AS dan Rusia yang mulai berlaku pada akhir bulan Februari, namun dilanggar beberapa pekan kemudian. [zb]