Bank Industri dan Komersil Tiongkok yang memenangkan tender atas hak untuk membiayai jalur pipa tersebut, tidak menjelaskan mengapa pihaknya tidak berminat lagi.
Namun, sebuah laporan dari Kementerian Perminyakan Pakistan pekan ini menyebut beberapa perubahan dalam “situasi geopolitik”, tampaknya merujuk pada pengetatan sanksi-sanksi Amerika atas perusahaan yang berbisnis dengan Iran.
Media Pakistan melaporkan Islamabad masih berkomitmen untuk meneruskan proyek itu, yang akan menyediakan negera miskin energi itu dengan gas sebanyak 21 juta kubik meter per hari.
Proyek ini akan membuat Pakistan membayar lebih dari 1,2 milyar dollar untuk membangun pipa di perbatasan negaranya dan menyambungnya dengan jaringan pipa Iran.