Kementerian Pertahanan Selandia Baru mengatakan telah menangguhkan rencana pembangunan kapal patroli Antartika dan Samudra Selatan. Alasannya, pemerintah sedang mengkaji ulang rencana anggaran yang terimbas pandemi COVID-19.
Kementerian Pertahanan pada pertengahan 2021 mengeluarkan permintaan informasi tentang biaya dan potensi desain Kapal Patroli Samudera Selatan, yang diperkuat untuk mengatasi es. Permintaan bisnis untuk memesan kapal itu diperkirakan diajukan kepada pemerintah pada 2022 untuk disetujui.
BACA JUGA: Selandia Baru Ungkap Rencana Sambut Kembali Pelancong InternasionalMenurut laporan Penilaian Pertahanan Selandia Baru 2021, Samudra Selatan dan Antartika menjadi semakin penting secara strategis, dan benua itu merupakan lokasi potensial untuk berbagai kegiatan militer dan terkait keamanan.
“Karena dampak COVID-19 terhadap lingkungan fiskal dan tekanan personel yang muncul dari proyek lain, pekerjaan ini ditangguhkan,” kata wakil Menteri Pertahanan untuk Kebijakan dan Perencanaan Pertahanan, Kementerian Pertahanan Michael Swain dalam email. Kementerian itu mengatakan tidak memiliki kerangka waktu kapan atau apakah proyek itu akan dilanjutkan. Menurut Swain, jika proyek itu diajukan lagi nanti, kemungkinan harus ada tender baru untuk informasi akan biaya pembangunan dan desain.
BACA JUGA: Selandia Baru akan Gabungkan TV dan Radio PublikSaat ini angkatan laut Selandia Baru hanya memiliki satu kapal kelas kutub yaitu HMNZS Aotearoa, yang merupakan kapal tanker dan kapal isi ulang. Kapal itu juga melakukan operasi di wilayah Asia dan kawasan Pasifik.
Australia bulan lalu menyetujui anggaran senilai $595 juta untuk membeli drone dan helikopter dan mendirikan stasiun bergerak di Antartika untuk memperkuat kehadirannya di wilayah tersebut. [ka/rs]