Perjalanan singkat ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) bisa berubah menjadi delapan bulan bagi dua astronaut NASA jika mereka harus beralih dari Boeing ke SpaceX untuk pulang.
Ada ketidakpastian mengenai keamanan kapsul Starliner baru dari Boeing, kata para pejabat NASA pada Rabu (7/8). Badan antariksa itu tidak memiliki suara bulat mengenai risiko tersebut.
Akibatnya, kemungkinan besar pilot uji coba Butch Wilmore dan Suni Williams harus menyaksikan dari ISS ketika pesawat Starliner mereka lepas landas dan kembali ke Bumi dalam keadaan kosong.
Jika hal itu terjadi, NASA akan meninggalkan dua dari empat astronaut yang akan terbang dalam peluncuran SpaceX berikutnya pada akhir September mendatang, agar terdapat kursi kosong untuk Wilmore dan Williams untuk perjalanan pulang pada bulan Februari. Awalnya, pasangan tersebut diperkirakan akan pergi hanya dalam satu atau dua minggu ketika mereka diluncurkan pada 5 Juni sebagai kru pertama Starliner.
BACA JUGA: Astronom Gunakan Teleskop Web untuk Temukan Planet BaruNASA sedang mendatangkan ahli tambahan untuk menganalisis kegagalan pendorong yang dialami pesawat Starliner ketika sebelum merapat. Pada saat yang sama, NASA semakin mempertimbangkan SpaceX lebih sebagai cadangan.
Pada titik ini, "Kami bisa mengambil salah satu dari dua jalur tersebut," kata Ken Bowersox, Kepala Misi Operasi Luar Angkasa NASA.
Dalam sebuah pertemuan baru-baru ini, "Kami mendengar banyak orang khawatir, dan keputusannya belum jelas," katanya. Keputusan akhir nantinya diharapkan keluar pada pertengahan Agustus.
Boeing mengeluarkan pernyataan singkat setelah berita terbaru dari NASA tersebut, menegaskan pendapatnya bahwa kapsul tersebut masih dapat membawa pulang para astronaut dengan aman.
"Kami masih percaya pada kemampuan Starliner dan alasan penerbangannya," kata perusahaan tersebut.
Boeing perlu memodifikasi perangkat lunak kapsul jika Starliner akhirnya kembali tanpa awak.
Tidak ada pertimbangan serius untuk meluncurkan roket SpaceX secara terpisah hanya untuk mengambil Wilmore dan Williams, menurut manajer program kru komersial Steve Stich.
Pengujian di darat telah mereplikasi masalah daya dorong, menunjukkan bahwa lapisan segel adalah salah satu penyebabnya. Namun, belum dipahami bagaimana atau mengapa lapisan tersebut membengkak ketika terlalu panas dan kemudian menyusut kembali ke ukuran yang tepat, kata Stich. Semua kecuali satu dari lima pendorong Starliner yang gagal telah diaktifkan kembali di orbit.
Pendorong tersebut sangat penting untuk memungkinkan Starliner mundur dari stasiun ruang angkasa setelah melepas muatan, serta untuk menjaga kapsul pada posisi yang tepat untuk deorbit.
Pada saat yang sama, para insinyur bergulat dengan kebocoran helium dalam sistem jet pendorong Starliner, yang sangat penting untuk bermanuver. Kebocoran pertama terjadi sebelum lepas landas tetapi dianggap terisolasi dan stabil. Kemudian, muncul lebih banyak dalam penerbangan.
NASA menyewa Boeing dan SpaceX untuk mengangkut astronaut dari dan ke ISS setelah pesawat ulang-alik dipensiunkan pada tahun 2011. SpaceX menerbangkan kru pertamanya pada tahun 2020. Boeing tersandung pada uji coba penerbangan pertamanya tanpa awak, dan kemudian tertinggal lebih jauh setelah demo ulang.
Penerbangan kru berikutnya akan menjadi yang ke-10 bagi SpaceX untuk NASA.
Pada Selasa (6/8), penerbangan tersebut ditunda selama sebulan hingga akhir September untuk memberikan waktu tambahan guna mencari cara terbaik menangani kembalinya Starliner.
Tiga astronaut NASA dan satu astronaut Rusia ditugaskan dalam penerbangan tersebut, dan para manajer pada Rabu menolak untuk mengatakan siapa yang terpaksa tidak akan diterbangkan. [th/ab]