Terpilih Kembali, Presiden Taiwan Janjikan Hubungan Lebih Damai dengan Tiongkok

Presiden Taiwan Ma Ying-jeou dan pasangan cawapres Wu Den-yih (kanan) mengumumkan kemenangan dalam pemilu Presiden di Taipei (14/1).

Para pendukung presiden Taiwan Ma Ying-jeou yang terpilih kembali merayakan kemenangannya dalam pemilu, di Taipei dan di seluruh pulau itu.

Ma Ying-jeou yang sedang memegang jabatan sebagai Presiden Taiwan itu menyatakan kemenangan dalam pemilihan Presiden, dengan mengatakan kepada massa pendukungnya yang berkumpul di kantor pusat pemilunya, “Kita telah menang,” setelah ia mengungguli pemimpin oposisi Tsai Ing-wen.

Presiden Ma juga mengatakan kepada pendukungnya, bahwa hubungan dengan Tiongkok akan lebih mulus pada masa jabatannya mendatang.

Hubungan itu akan lebih damai, dengan rasa saling percaya yang lebih besar dan kemungkinan konflik akan berkurang, katanya. Setelah sekitar 90 persen suara selesai dihitung, Presiden Ma memperoleh 51 persen suara, dibanding kira-kira 46 persen suara untuk Tsai.

Tsai mengaku kalah dan meminta maaf kepada para pendukungnya di kantor pusat Partai Progresif Demokratik (DPP). Ia mendesak Presiden Ma agar mendengarkan semua rakyat Taiwan dan menggunakan hati nuraninya dalam memimpin.

Tsai, yang berusaha menjadi pemimpin perempuan pertama Taiwan, juga mengumumkan bahwa ia meletakkan jabatan sebagai ketua partai.

Pemilu ini diamati dengan cermat di Beijing, di mana para pejabat Tiongkok mengharapkan Ma tetap berkuasa. Hubungan antara Tiongkok dan Taiwan mencapai titik rendah dalam masa kekuasaan DPP yang lalu pimpinan Tsai, yang lebih bersimpati pada seruan bagi kemerdekaan Taiwan, dibandingkan dengan kelompok Nasionalis.