Dokter yang merawat Dzhokhar Tsarnaev menggambarkan luka-lukanya dalam proses peradilan di sebuah rumah sakit tiga hari setelah ia ditangkap.
Seorang dokter AS mengatakan tersangka pemboman Boston Marathon Dzhokhar Tsarnaev menderita beberapa luka tembak sebelum ditangkap.
Dokter bedah Boston Stephen Ray Odom merawat Tsarnaev pada bulan April, dan menggambarkan luka-lukanya dalam proses peradilan di sebuah rumah sakit tiga hari setelah dia ditangkap. Dalam dokumen pengadilan yang dikeluarkan Senin, Odom mengatakan luka paling parah tampaknya dari tembakan yang masuk dari bagian kiri dalam mulut Tsarnaev dan keluar di sisi kiri wajahnya, membuat pangkal tengkoraknya retak.
Dokter bedah itu mengatakan Tsarnaev, sekarang berusia 20 tahun, juga mengalami beberapa luka di kaki, leher, lengan dan tangan, tapi waspada dan sadar akan lingkungannya saat ia dirawat.
Tsarnaev ditangkap beberapa hari setelah dua ledakan mengguncang garis finish lomba lari pada tanggal 15 April, menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 260 lainnya. Pemerintah AS memeriksa rekaman video keamanan di sepanjang rute lomba tahunan itu sebelum menuduh Tsarnaev dan kakaknya, Tamerlan, meledakkan bom rakitan yang menggunakan panci presto.
Tsarnaev bersaudara terlibat dalam baku tembak dengan polisi di pinggiran kota Boston, di mana Tamerlan Tsarnaev meninggal akibat luka tembak. Dzhokhar Tsarnaev ditangkap pada hari yang sama setelah pemburuan besar-besaran. Pihak berwenang menemukannya bersembunyi di sebuah perahu yang diparkir di halaman belakang pemilik rumah.
Ia mulai pulih dari luka tembak di rumah sakit penjara di luar Boston.
Dokter bedah Boston Stephen Ray Odom merawat Tsarnaev pada bulan April, dan menggambarkan luka-lukanya dalam proses peradilan di sebuah rumah sakit tiga hari setelah dia ditangkap. Dalam dokumen pengadilan yang dikeluarkan Senin, Odom mengatakan luka paling parah tampaknya dari tembakan yang masuk dari bagian kiri dalam mulut Tsarnaev dan keluar di sisi kiri wajahnya, membuat pangkal tengkoraknya retak.
Dokter bedah itu mengatakan Tsarnaev, sekarang berusia 20 tahun, juga mengalami beberapa luka di kaki, leher, lengan dan tangan, tapi waspada dan sadar akan lingkungannya saat ia dirawat.
Tsarnaev ditangkap beberapa hari setelah dua ledakan mengguncang garis finish lomba lari pada tanggal 15 April, menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 260 lainnya. Pemerintah AS memeriksa rekaman video keamanan di sepanjang rute lomba tahunan itu sebelum menuduh Tsarnaev dan kakaknya, Tamerlan, meledakkan bom rakitan yang menggunakan panci presto.
Tsarnaev bersaudara terlibat dalam baku tembak dengan polisi di pinggiran kota Boston, di mana Tamerlan Tsarnaev meninggal akibat luka tembak. Dzhokhar Tsarnaev ditangkap pada hari yang sama setelah pemburuan besar-besaran. Pihak berwenang menemukannya bersembunyi di sebuah perahu yang diparkir di halaman belakang pemilik rumah.
Ia mulai pulih dari luka tembak di rumah sakit penjara di luar Boston.