Anggota Garda Nasional Angkatan Udara berusia 21 tahun yang menghadapi tuntutan kriminal karena membocorkan catatan intelijen militer rahasia kepada sekelompok teman di situs web gamer tetap mendekam di tahanan pada Rabu (19/4) sementara sidang penahanannya ditunda selama dua minggu.
Tersangka, Jack Teixeira, ditangkap minggu lalu oleh agen FBI bersenjata berat di kediaman ibunya di Dighton, Massachusetts, dan tadinya dijadwalkan untuk menjalani sidang di Boston pada Rabu (19/4).
Sidang itu dimaksudkan untuk menentukan apakah dia harus ditahan sambil menunggu sidang atas dua tuduhan menyalin dan mengambil dokumen rahasia dari pangkalan udara Cape Cod tempat dia bekerja dan kemudian mengirimkannya ke teman-temannya di situs media sosial Discord. Tindakan itu dilakukan kemungkinan untuk pamer kepada teman-temannya tentang aksesnya ke materi sensitif dan untuk membuat mereka paham tentang perang Rusia di Ukraina.
Penyelidik mengatakan mereka yakin bahwa Teixeira menyerahkan dokumen tersebut kepada teman-temannya dengan keyakinan bahwa dokumen tersebut tidak akan disebarluaskan lebih lanjut. Tetapi salah seorang temannya mengunggah materi tersebut ke khalayak yang lebih luas, dan dokumen tersebut dengan cepat menyebar ke seluruh dunia di situs media sosial.
Materi rahasia itu, menurut berbagai berita, mengungkapkan metode AS dalam memata-matai kawan dan musuh di seluruh dunia, penilaian Amerika tentang kekuatan pasukan militer Rusia dan Ukraina, dan keyakinan bahwa angkatan udara China memiliki keunggulan udara yang jelas atas pertahanan militer Taiwan, pulau yang memiliki pemerintahan demokratis sendiri yang diklaim oleh Beijing sebagai wilayahnya.
Tuntutan pidana terhadap Teixeira yang diumumkan pada hari Jumat termasuk satu dakwaan melanggar Undang-Undang Spionase terkait dengan penyalinan dan pengiriman materi pertahanan yang sensitif secara tidak sah, dan dakwaan kedua terkait dengan pemindahan materi pertahanan ke lokasi yang tidak sah. [lt/jm]