Dzhokhar Tsarnaev, 19 tahun, dalam kondisi luka-luka yang parah, hari Sabtu (20/4) dijaga ketat di Rumah Sakit Beth Israel Deaconess di kota Boston.
Pekan yang terasa panjang dan menegangkan bagi warga kota Boston, Massachusetts dan sekitarnya telah berakhir, setelah pihak berwenang menangkap tersangka pelaku kedua dalam pengeboman Marathon Boston, Jumat malam.
Dzhokhar Tsarnaev, yang berusia 19 tahun, hari Sabtu dijaga ketat di Rumah Sakit Beth Israel Deaconess Boston, berada dalam kondisi serius. Tersangka lainnya, kakak Dzhokhar, Tamerlan yang berusia 26 tahun, tewas dalam tembak menembak dengan polisi Kamis larut malam, sementara Dzohkhar melarikan diri.
Polisi berhasil menemukan Dzhokhar yang bersembunyi di dalam sebuah perahu motor di pekarangan sebuah rumah di Watertown, Jumat. Pihak berwenang menangkapnya setelah berlangsung baku tembak.
Suasana gembira muncul di Watertown di pinggiran kota Boston, tempat Dzhokhar ditangkap. Orang bersorak sorai memuji polisi dan anggota Biro Penyelidik Federal (FBI) sewaktu mereka meninggalkan Watertown.
Sementara itu, dokter yang ikut merawat tersangka pelaku pengeboman Maraton Boston, yang tewas dalam baku tembak dengan polisi, Tamerlan Tsarnaev yang juga kakak tersangka Dzhokhar Tsarnaev mengatakan, ia mengalami luka mulai dari kepala sampai kaki ketika tiba di rumahsakit.
Dr. David Schoenfeld mengatakan Tamerlan Tsarnaev, usia 26 tahun, tidak sadarkan diri dan menderita begitu banyak luka sehingga tidak jelas luka mana yang membunuhnya. Dokter itu mengatakan pemeriksa medis harus menentukan penyebab kematian.
Menurut Schoenfeld, jantung tersangka tidak berdetak dan nadinya tidak berdenyut ketika ia tiba di Beth Israel Deaconess Medical Center setelah baku tembak dengan polisi di Watertown, pinggiran Boston, Jumat dinihari. Dokter berusaha sekitar 15 menit sebelum menyatakan ia meninggal.
Dokter itu mengatakan, “Kami sudah melakukan segala yang kami bisa'' untuk menyelamatkannya.
Pasca penangkapan Dzhokhar Tsarnaev Jumat malam (19/4), Presiden Amerika Barack Obama menyatakan berhasilnya perburuan terhadap dua tersangka pelaku pengeboman Marathon Boston Senin lalu menunjukkan bahwa rakyat Amerika menolak untuk diteror.
Dalam pidato mingguannya hari Sabtu, Obama juga memuji heroisme dan keteguhan hati para penegak hukum, petugas bantuan darurat dan anggota masyarakat setelah serangan-serangan tersebut.
Ia mengatakan rakyat Amerika akan tetap waspada dalam beberapa hari mendatang.
Dalam pidato mingguan partai Republik, Senator Tim Scott mengatakan serangan-serangan tersebut justru memperkuat keteguhan bangsa.
Tiga orang tewas dan lebih dari 170 luka-luka, banyak di antaranya luka parah, akibat serangan bom ganda sewaktu berlangsung lomba Maraton Boston yang terkenal di dunia pada Senin lalu.
Dzhokhar Tsarnaev, yang berusia 19 tahun, hari Sabtu dijaga ketat di Rumah Sakit Beth Israel Deaconess Boston, berada dalam kondisi serius. Tersangka lainnya, kakak Dzhokhar, Tamerlan yang berusia 26 tahun, tewas dalam tembak menembak dengan polisi Kamis larut malam, sementara Dzohkhar melarikan diri.
Polisi berhasil menemukan Dzhokhar yang bersembunyi di dalam sebuah perahu motor di pekarangan sebuah rumah di Watertown, Jumat. Pihak berwenang menangkapnya setelah berlangsung baku tembak.
Suasana gembira muncul di Watertown di pinggiran kota Boston, tempat Dzhokhar ditangkap. Orang bersorak sorai memuji polisi dan anggota Biro Penyelidik Federal (FBI) sewaktu mereka meninggalkan Watertown.
Dr. David Schoenfeld mengatakan Tamerlan Tsarnaev, usia 26 tahun, tidak sadarkan diri dan menderita begitu banyak luka sehingga tidak jelas luka mana yang membunuhnya. Dokter itu mengatakan pemeriksa medis harus menentukan penyebab kematian.
Menurut Schoenfeld, jantung tersangka tidak berdetak dan nadinya tidak berdenyut ketika ia tiba di Beth Israel Deaconess Medical Center setelah baku tembak dengan polisi di Watertown, pinggiran Boston, Jumat dinihari. Dokter berusaha sekitar 15 menit sebelum menyatakan ia meninggal.
Dokter itu mengatakan, “Kami sudah melakukan segala yang kami bisa'' untuk menyelamatkannya.
Pasca penangkapan Dzhokhar Tsarnaev Jumat malam (19/4), Presiden Amerika Barack Obama menyatakan berhasilnya perburuan terhadap dua tersangka pelaku pengeboman Marathon Boston Senin lalu menunjukkan bahwa rakyat Amerika menolak untuk diteror.
Dalam pidato mingguannya hari Sabtu, Obama juga memuji heroisme dan keteguhan hati para penegak hukum, petugas bantuan darurat dan anggota masyarakat setelah serangan-serangan tersebut.
Ia mengatakan rakyat Amerika akan tetap waspada dalam beberapa hari mendatang.
Dalam pidato mingguan partai Republik, Senator Tim Scott mengatakan serangan-serangan tersebut justru memperkuat keteguhan bangsa.
Tiga orang tewas dan lebih dari 170 luka-luka, banyak di antaranya luka parah, akibat serangan bom ganda sewaktu berlangsung lomba Maraton Boston yang terkenal di dunia pada Senin lalu.