Penembakan tragis minggu ini di sebuah usaha budidaya jamur di Half Moon Bay, California utara bukanlah pertama kalinya para pekerja di sana menyaksikan kekerasan senjata. Faktanya, menurut salah seorang mantan pemilik perkebunan tersebut, tersangka penembakan massal pada hari Senin (23/1), Chunli Zhao (66 tahun), berada di sana dan mendokumentasikan dampaknya dalam video.
Pada 3 Juli 2022, sehari setelah kejadian penembakan, Zhao mengirim video ke mantan bosnya Huizhong Li di WeChat, aplikasi media sosial China. Li, yang tidak lagi tinggal di wilayah Teluk San Francisco, membagikan video tersebut dengan layanan bahasa Mandarin VOA.
Menurut dokumen pengadilan dari kantor Kejaksaan Distrik San Mateo, seorang manajer perkebunan mengancam akan membunuh pekerja lainnya dan menembakkan peluru ke trailer laki-laki itu. Tidak ada yang terluka.
BACA JUGA: Tujuh Tewas dalam Penembakan di Lokasi Pertanian di California UtaraKetika berjalan melalui rumah mobil di pertanian di Half Moon Bay itu, Zhao memberikan narasi dalam bahasa Mandarin, menjelaskan bagaimana peluru 9 mm melesat menembus dinding luar dan jendela rumah mobil yang menampung pekerja perkebunan lainnya di California Terra Garden, seorang penanam jamur komersial. Ia menunjukkan bagaimana satu peluru menembus jendela dan kotak kardus sebelum bersarang di dinding interior.
"Biarkan seluruh dunia tahu tentang kekerasan senjata Amerika," kata Zhao dalam video tersebut. "Kami sama sekali tidak merasa aman. Peluru beterbangan di mana-mana."
Dalam obrolan yang sama, Zhao juga berbagi video dengan Li bagaimana ia menembakkan peluru dengan pistol di sebuah lapangan tembak setempat.
Enam bulan kemudian, dan sekarang Zhao, 66, adalah tersangka dalam penembakan terbaru dan paling mematikan yang menewaskan tujuh orang.
Pada Rabu sore (25/1) Zhao hadir di pengadilan San Mateo County, di mana ia didakwa dengan tujuh dakwaan pembunuhan, satu dakwaan percobaan pembunuhan dan dakwaan terkait dalam penembakan berturut-turut pada hari Senin. [my/pp]