Tesla Pecat Ratusan Karyawan Setelah Review Tahunan

Mobil Tesla Model S dipajang di tengah kota Los Angeles, 24 Oktober 2016. Tesla Motors memecat ratusan karyawan setelah menyelesaikan review tahunan mereka, walaupun produsen mobil listrik ini mencoba meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan sedan Model 3 barunya.

Tesla Motors memecat ratusan karyawannya setelah menyelesaikan review kinerja tahunannya, walaupun produsen mobil listrik ini berusaha memenuhi permintaan sedan Model 3 barunya.

Perusahaan yang berpusat di Palo Alto, California ini mengkonfirmasi pengurangan karyawan tersebut dalam sebuah pernyataan, tapi tidak menyebutkan dengan spesifik jumlah karyawan yang dipecat. Tesla mempekerjakan 33.000 karyawan.

Suratkabar San Jose Mercury News mewawancarai sejumlah karyawan yang masih bekerja dan yang tidak lagi bekerja di Tesla, yang memperkirakan sekitar 400 hingga 700 karyawan kehilangan pekerjaan mereka.

Pengurangan karyawan terjadi di tingkat administrasi dan sales, selain di pabrik.

Sejumlah karyawan menerima bonus dan kenaikan pangkat seusai review, menurut perusahaan tersebut.

Tesla sedang berada dalam tekanan untuk memenuhi permintaan sedan Model 3-nya yang telah dipesan lebih dari 450.000 pelanggan. Perusahaan tersebut belum mampu memenuhi target produksi dan hanya memproduksi 260 mobil dalam kuartal terakhir.

Tesla berencana memproduksi sekitar 100.000 mobil tahun ini, termasuk model lain selain sedan Model 3. CEO Tesla Elon Musk menargetkan peningkatan produksi lima kali lipat tahun depan, target yang harus dipenuhi untuk menopang nilai pasar Tesla yaitu $59 miliar, lebih tinggi dari Ford Motor Co.

Tidak seperti Ford, Tesla belum membukukan keuntungan tahunan.

Meskipun melakukan pemecatan massal, Tesla akan merekrut ratusan karyawan baru. [dw]