Seorang pengebom bunuh diri meledakkan dirinya di dekat sebuah truk yang membawa sejumalh polisi yang ditugaskan untuk melindungi tim pekerja polio di dekat Quetta, Pakistan, Rabu (30/11). Serangan itu menewaskan seorang polisi dan dua warga sipil, serta melukai 23 lainnya, kebanyakan polisi.
Ghulam Azfer Mehser, seorang perwira polisi senior, mengatakan serangan itu terjadi saat para polisi itu sedang dalam perjalanan menemui sejumlah pekerja polio yang menggelar program vaksinasi nasional yang diluncurkan sejak Senin.
Ledakan itu begitu kuat sehingga menggulingkan truk dan membuatnya jatuh ke jurang, katanya. Ia menambahkan bahwa pengeboman itu juga merusak sebuah mobil di dekatnya yang membawa sebuah keluarga.
Ia mengatakan bahwa kampanye antipolio akan berlanjut bahkan setelah pengeboman itu.
Presiden Pakistan Arif Alvi, Perdana Menteri Shahbaz Sharif dan sejumlah pejabat lainnya dalam pernyataan terpisah mengutuk serangan itu. Insiden tersebut terjadi sehari setelah Wakil Menteri Luar Negeri Pakistan Hina Rabbani Khan melakukan perjalanan ke Kabul untuk membahas berbagai masalah dengan Taliban Afghanistan, termasuk ancaman terbaru dari Taliban setempat.
Pakistan ingin Taliban Afghanistan tidak mengizinkan militan Pakistan menggunakan wilayah mereka untuk melancarkan serangan terhadap negara Islam tersebut.
Pakistan telah mengalami sejumlah serangan. Sebagian besar dituding dilakukan Taliban Pakistan, yang dalam sebuah pernyataan mengaku bertanggung jawab atas pengeboman di Baluchistan pada hari Rabu itu.
BACA JUGA: Pakistan Luncurkan Gerakan Antipolio Baru di Tengah Lonjakan KasusKelompok Tehrik-e-Taliban Pakistan, atau TTP, mengatakan serangan di Baluchistan menarget polisi untuk membalas pembunuhan mantan juru bicara mereka, Abdul Wali. Ia dikenal luas sebagai Omar Khalid Khurasani dan tewas dalam pengeboman di provinsi Paktika, Afghanistan, pada bulan Agustus. Kematiannya merupakan pukulan berat bagi kelompok tersebut.
Serangan terhadap polisi terjadi di tengah lonjakan kasus polio baru di kalangan anak-anak. Kampanye vaksinasi terbaru adalah yang keenam tahun ini dan akan berlangsung selama lima hari, bertujuan untuk menyuntik anak di bawah usia 5 tahun di daerah-daerah berisiko tinggi. [ab/uh]