11 Tewas dalam Longsor dan Banjir di Filipina yang Dipicu Badai Tropis

  • Associated Press

Seorang pria tampak mengamati banjir yang diakibatkan oleh badai tropis Kompasu di Baguio, Filipina, pada 12 Oktober 2021. (Foto: Baguio Tourist Police/Handout via Reuters)

Badai tropis memicu tanah longsor dan banjir bandang yang juga mengakibatkan hujan lebat di ujung Filipina utara. Sedikitnya 11 orang tewas dan tujuh orang hilang, kata para pejabat setempat pada Selasa (12/10).

Lebih dari 6.500 penduduk dievakuasi dari rumah-rumah di beberapa kota yang dilanda banjir dan hujan deras, sementara angin kencang menumbangkan pohon dan merobohkan tiang listrik.

Badai Tropis Kompasu terakhir dilacak berada di atas Laut Cina Selatan dan bergerak menuju pulau Hainan, China, dan kemudian ke Vietnam dengan kecepatan angin 100 kilometer per jam (kpj) dan embusan 125 kpj, kata pusat ramalan cuaca pemerintah.

Enam penduduk tewas dalam tanah longsor yang melanda rumah mereka di provinsi Benguet, daerah pegunungan di Filipina utara, dan tiga lainnya di wilayah itu belum ditemukan. Seorang penjaga keamanan tersapu gelombang kuat ketika memeriksa pelabuhan dan tenggelam di kota Claveria di Cagayan, kata pejabat tanggap bencana.

Di provinsi Palawan, empat tewas dan empat lainnya hilang dalam banjir bandang di kota Narra, yang dilanda hujan dalam musim hujan yang diperparah oleh badai.

Sekitar 20 badai dan topan setiap tahun menerjang Filipina, yang juga terletak di "Cincin Api" Pasifik, wilayah yang sering dilanda gempa dan letusan gunung berapi. (ka/rs)