Seorang laki-laki menembak mati 10 orang di sebuah ballroom tempat dansa di mana orang-orang sedang merayakan Tahun Baru Imlek Sabtu malam (21/1) di kota Monterey, di ujung timur Los Angeles, California. Tersangka pelaku masih buron setelah melarikan diri dari lokasi kejadian.
Lima jam setelah serangan di Monterey Park itu, Departemen Sherrif di Los Angeles County Minggu pagi (22/1) mengatakan sedikitnya 10 orang lainnya dilarikan ke berbagai rumah sakit untuk mendapat perawatan, termasuk satu orang dalam kondisi kritis.
Kapten Andrew Meyer mengatakan kepada wartawan, ketika polisi setempat tiba di lokasi, orang-orang “berhamburan keluar dari lokasi itu sambil berteriak-teriak.”
Dalam konferensi pers lain yang berlangsung tak lama kemudian, Sherrif Los Angeles County Robert Luna mengatakan berdasarkan “informasi awal” dari sejumlah saksi mata, aparat yakin penembak yang masih buron hampir 11 jam setelah serangan itu, adalah seorang warga Asia. “Kita harus segera menangkap orang ini sesegera mungkin,” tegasnya.
Departemen Sherrif kota itu belum mengetahui apakah serangan ini bermotif rasial.
Penembakan itu terjadi setelah pukul 10 malam waktu setempat saat perayaan Tahun Baru Imlek selama dua hari, di mana warga memadati jalan-jalan untuk menyaksikan berbagai keramaian yang menarik perhatian ribuan orang dari seluruh California Selatan. Polisi mengatakan perayaan yang dijadwalkan berlangsung hari Minggu telah dibatalkan.
Monterey Park adalah kota berpenduduk sekitar 60.000 orang dan terletak sekitar 11 kilometer dari pusat kota Los Angeles. Menurut data Sensus AS, sekitar dua per tiga warga kota itu adalah warga Asia, dan kota itu terkenal karena begitu banyaknya restoran dan tempat belanja Tionghoa.
Beberapa petikan video media setempat menunjukkan orang-orang yang luka-luka, sebagian tampak berusia lanjut, dilarikan dengan ambulans ke rumah sakit.
BACA JUGA: Sepuluh Tewas dalam Penembakan Massal di Los AngelesSeung Won Choi, yang memiliki restoran barbekyu makanan laut di dekat lokasi itu mengatakan kepada Los Angeles Times bahwa tiga orang dibawa ke restorannya, dan memintanya untuk segera mengunci pintu karena ada seorang laki-laki menembakkan puluhan butir amunisi di klub dansa di seberang jalan.
Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden telah diberitahu tentang serangan itu dan telah memerintahkan Biro Penyidik Federla FBI untuk membantu polisi lokal.
Insiden penembakan massal kerap terjadi di Amerika, dan serangan di Monterey Park ini adalah yang paling banyak menelan korban jiwa sejak Mei 2022 ketika seorang laki-laki membunuh 19 siswa dan dua guru di sebuah sekolah dasar di Uvalde, Texas. Serangan yang paling banyak menelan korban jiwa di California terjadi tahun 1984 ketika seorang laki-laki bersenjata melepaskan tembakan di restoran McDonald di San Ysido, dekat San Diego, yang menewaskan 21 orang. [em/jm]