3 Tewas di Uganda, WFP Selidiki Dugaan Keracunan Makanan

Warga mengambil bantuan makanan yang didistribusikan oleh Program Pangan Dunia PBB atau WFP (foto: ilustrasi).

Uganda dan Program Pangan Dunia PBB (WFP) sedang menyelidiki apakah suplemen makanan yang digunakan untuk mengatasi malnutrisi bertanggung jawab atas dugaan ratusan kasus keracunan makanan. Tiga orang Uganda tewas setelah makan Super Sereal, bubur yang diperkaya yang diimpor dari Turki.

Kementerian Kesehatan Uganda hari Selasa (19/3) mengatakan sekurangnya 262 orang di wilayah Karamoja utara telah menunjukkan pusing, muntah, sakit kepala, demam tinggi dan sakit perut sejak 12 Maret setelah makan super sereal.

Super Sereal yang dibagikan oleh WFP di Uganda (foto: ilustrasi).

Makanan suplemen itu diproduksi di Turki, didistribusikan oleh Program Pangan Dunia (WFP) untuk mencegah kekurangan gizi dan masalah hambatan pertumbuhan di kalangan anak-anak.

Meskipun sebagian besar pasien sudah diizinkan pulang setelah dirawat di dari rumah sakit, Menteri Kesehatan Ruth Aceng mengatakan tiga kematian sejak Sabtu memicu kewaspadaan.

"Sampel stok Super Sereal dan air diambil dari daerah yang terkena, termasuk darah, muntah dan urin pasien, dan saat ini sedang dianalisa di Direktorat Laboratorium Analisis Pemerintah dan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat," ungkap Ruth Aceng.

Penyelidik dari Kementerian Kesehatan dan WFP sedang memetakan di mana penyakit terjadi dan mencari kaitannya.

Meskipun Super Sereal belum bisa disalahkan, mereka ingin mengetahui faktor terkait dan kemungkinan penyebab mengapa begitu banyak orang Uganda jatuh sakit.

BACA JUGA: Sereal dari PBB Diduga Penyebab Keracunan Makanan di Uganda

Kementerian kesehatan telah mengirim sampel ke Mombasa dan Johannesburg untuk pengujian laboratorium. Hasil awal diharapkan diperoleh dalam tujuh hari.

Sementara itu, Direktur WFP untuk Uganda, Elkhidir Daloum meyakinkan warga Uganda bahwa Super Cereal telah melewati semua kontrol kualitas yang diperlukan sebelum dibagikan.

“WFP tidak mentolerir kualitas buruk atau kualitas makanan yang rendah. Kami punya sistem yang ketat mulai dari produksi hingga konsumen. Ketika kami menyeleksi pemasok, kami harus menyeleksi dan melakukan uji tuntas yang lengkap mengenai pemasok,” ujar Daloum.

Sementara Uganda menunggu hasil tes, WFP mengatakan sulit menentukan apa penyebab kontaminasi itu.

Your browser doesn’t support HTML5

Uganda, WFP Selidiki Dugaan Kematian Akibat Keracunan Makanan

Juru bicara Senior Regional WFP Peter Smerdon mengatakan Super Cereal hanya ditambah minyak dan gula sebelum didistribusikan.

WFP dan pemerintah Uganda hari Jumat memerintahkan penangguhan segera distribusi Super Cereal sebagai tindakan pencegahan setelah penyakit itu pertama kali dilaporkan.

Stok Super Sereal di semua pusat kesehatan dan masyarakat juga disita sampai penyebab keracunan makanan diketahui. (my)