Bryan Maclean Howard, yang memiliki riwayat panjang mengemudi dengan berbahaya, pada Rabu (15/5) mengaku tidak bersalah atas dakwaan mengemudi dibawah pengaruh obat (driving under influence) yang menewaskan delapan pekerja pertanian asal Meksiko. Puluhan pekerja yang menumpang bus menuju tempat kerja mereka ditabrak olek truk pikap di bagian tengah Florida. Delapan orang tewas seketika, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.
Howard masih dipenjara tanpa uang jaminan setelah menjadi pelaku tunggal dalam kecelakaan yang terjadi pada hari Selasa (14/5) itu. Patroli Jalan Raya Florida (FHP) mengatakan laki-laki berusia 41 tahun tersebut mengemudikan mobil Ford tahun 2001 miliknya ke garis tengah jalan dua jalur, dan menabrak bus pekerja pertanian. Bus itu keluar dari jalan, menabrak pohon dan terbalik.
Dokumen pengadilan yang menunjukkan zat kimia yang diduga dikonsumsi Howard masih disegel.
Lewat video telekonferensi dari penjara, Howard mengatakan kepada hakim bahwa ia adalah seorang tukang cat dan perbaikan insulasi dinding yang hanya memiliki tabungan bernilai US$700 di bank, tidak memiliki asset lain dan tidak memiliki tanggungan keluarga.
BACA JUGA: Kecelakaan Bus di Subang: 11 Tewas, Puluhan Luka-lukaKepala Howard tampak diperban, dan ia mengenakan baju pelindung yang biasanya dikenakan pada narapidana yang berada dalam pengawasan karena berpotensi bunuh diri. Hakim menolak uang jaminan bagi Howard, menunjuk seorang pembela dan menetapkan tanggal sidang berikutnya.
Orang tua Howard belum menjawab permohonan komentar dari The Associated Press.
Catatan kriminal di Marion County menunjukkan Howard pernah mengalami sedikitnya tiga kecelakaan dan menerima banyak surat tilang sejak tahun 2006 lalu. Termasuk satu surat tilang karena melintasi garis tengah jalan.
Surat izin mengemudinya juga telah ditangguhkan sedikitnya sebanyak tiga kali, dan yang terakhir terjadi pada tahun 2021 karena ia dikenai terlalu banyak surat tilang dalam 12 bulan. Howard dinyatakan bersalah dalam satu kasus pencurian pada tahun 2013 dan dikenai hukuman percobaan, yang dicabut setahun kemudian karena ia positif menggunakan kokain.
Konsulat Meksiko bekerja keras memberi dukungan bagi para pekerja yang mengalami kecelakaan saat sedang dalam perjalanan memanen semangka di Cannon Farms, Dunnellon. Kecelakaan itu terjadi pada hari Selasa (14/5) sekitar pukul 6.40 pagi waktu setempat, di sebuah lokasi yang terletak 130 kilometer Orlando.
BACA JUGA: Luncurkan Iklan, Kampanye Biden Kecam Kebijakan Imigrasi TrumpPresiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador pada Rabu mengatakan 44 pekerja pertanian Meksiko itu sedang berada di dalam bus yang disewa seorang petani Amerika Serikat keturunan Meksiko, untuk bekerja di pertanian semangka dengan visa H-2A.
Asosiasi Buah dan Sayuran Florida mengatakan pertanian-pertanian di Florida mempekerjakan sekitar 50.000 orang dengan visa H-2A setiap tahun, jauh lebih banyak dibanding negara bagian mana pun.
Pemerintah Meksiko mengatakan sembilan pekerja kini berada dalam kondisi kritis.
Konsulat Meksiko di Orlando berupaya memberikan dukungan di Rumah Sakit AdventHealth Ocala, di mana kebanyakan korban dirawat. Patroli Jalan Raya Florida mengatakan nama-nama pekerja yang tewas akan diumumkan setelah keluarga mereka diberitahu. Para pekerja tersebut berasal dari lima negara bagian berbeda di Meksiko. [em/jm]