Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pembunuhan tiga aktivis Kurdi di Paris kemungkinan akibat pertikaian internal.
Jenazah ketiga perempuan itu – salah satu dari mereka adalah pendiri sebuah kelompok Kurdi yang berjuang untuk mendapatkan otonomi yang lebih luas di Turki -- ditemukan di dalam sebuah gedung pusat informasi Kurdi di Paris, Kamis.
PM Recep Tayyip Erdogan mengatakan, kunci pintu gedung pusat informasi itu hanya dapat dibuka dari dalam dan perempuan-perempuan itu tidak akan membuka pintu untuk seseorang yang tidak mereka kenal.
Para demonstran Kurdi telah menuduh pemerintah Turki mendalangi serangan itu.
Polisi Perancis mengatakan, mayat ketiga perempuan itu ditemukan dengan luka akibat peluru pada hari Kamis pagi. Mereka mengidentifikasi salah satu korban sebagai Sakine Cansiz, penderita Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Penyelidikan saat ini sedang berlangsung.
Pembunuhan itu berlangsung sementara pembicaraan untuk mengakhiri pemberontakan Kurdi yang telah berlangsung 28 tahun dilaporkan sedang dalam tahap-tahap awal. Pembicaraan itu berlangsung antara pemerintah Turki dan pemimpin pemberontak yang dipenjarakan, Abdullah Ocalan.
PM Recep Tayyip Erdogan mengatakan, kunci pintu gedung pusat informasi itu hanya dapat dibuka dari dalam dan perempuan-perempuan itu tidak akan membuka pintu untuk seseorang yang tidak mereka kenal.
Para demonstran Kurdi telah menuduh pemerintah Turki mendalangi serangan itu.
Polisi Perancis mengatakan, mayat ketiga perempuan itu ditemukan dengan luka akibat peluru pada hari Kamis pagi. Mereka mengidentifikasi salah satu korban sebagai Sakine Cansiz, penderita Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Penyelidikan saat ini sedang berlangsung.
Pembunuhan itu berlangsung sementara pembicaraan untuk mengakhiri pemberontakan Kurdi yang telah berlangsung 28 tahun dilaporkan sedang dalam tahap-tahap awal. Pembicaraan itu berlangsung antara pemerintah Turki dan pemimpin pemberontak yang dipenjarakan, Abdullah Ocalan.