Kerusuhan oleh warga Palestina meningkat, setelah tewasnya seorang tahanan di penjara Israel.
JERUSALEM —
Warga Palestina membakar ban-ban dan melemparkan batu-batu ke arah pasukan Israel, yang menanggapi dengan gas air mata dan peluru karet. Bentrokan itu terjadi di beberapa tempat di Tepi Barat sementara 3.000 tahanan Palestina melancarkan mogok makan sehari penuh.
Demonstrasi itu dilancarkan setelah tewasnya Arafat Jaradat di penjara Israel. Pejabat-pejabat Palestina meminta diadakannya penyelidikan internasional, dan mengatakan Jaradat kemungkinan disiksa.
Ayah Jaradat, yang mengenali jasadnya, mengatakan ada luka-luka berdarah di kepalanya. Ia mengatakan kepada Radio Israel bahwa putranya yang berusia 30 tahun itu dalam keadaan sehat ketika ditangkap minggu lalu, dan ia menuding orang-orang Israel yang menginterogasinya menyebabkan kematiannya.
Pihak berwenang Israel mengatakan Jaradat tidak dipukuli selama interogasi, ia meninggal akibat serangan jantung.
Israel memenjarakan 4.500 warga Palestina atas beragam tuduhan mulai dari melemparkan batu-batu sampai serangan bersenjata dan pemboman.
Mogok makan yang dilakukan empat tahanan menjadikan isu tahanan sebagai agenda utama Palestina, dan demonstrasi yang menuntut pembebasan mereka meningkat di Tepi Barat selama seminggu. Kekerasan itu menimbulkan kekhawatiran di Israel akan terjadinya kerusuhan ketiga oleh warga Palestina.
Pejabat pertahanan Israel Amos Gilad menuduh Otorita Palestina merekayasa kerusuhan itu.
Ia mengatakan kepada Radio Israel, Palestina menyebarkan kebohongan mengenai penyiksaan untuk memancing “kerusuhan dan kekerasan” di jalan-jalan.
Israel memperingatkan pemerintah Palestina dan menuntut pemulihan keamanan.
Demonstrasi itu dilancarkan setelah tewasnya Arafat Jaradat di penjara Israel. Pejabat-pejabat Palestina meminta diadakannya penyelidikan internasional, dan mengatakan Jaradat kemungkinan disiksa.
Ayah Jaradat, yang mengenali jasadnya, mengatakan ada luka-luka berdarah di kepalanya. Ia mengatakan kepada Radio Israel bahwa putranya yang berusia 30 tahun itu dalam keadaan sehat ketika ditangkap minggu lalu, dan ia menuding orang-orang Israel yang menginterogasinya menyebabkan kematiannya.
Pihak berwenang Israel mengatakan Jaradat tidak dipukuli selama interogasi, ia meninggal akibat serangan jantung.
Israel memenjarakan 4.500 warga Palestina atas beragam tuduhan mulai dari melemparkan batu-batu sampai serangan bersenjata dan pemboman.
Mogok makan yang dilakukan empat tahanan menjadikan isu tahanan sebagai agenda utama Palestina, dan demonstrasi yang menuntut pembebasan mereka meningkat di Tepi Barat selama seminggu. Kekerasan itu menimbulkan kekhawatiran di Israel akan terjadinya kerusuhan ketiga oleh warga Palestina.
Pejabat pertahanan Israel Amos Gilad menuduh Otorita Palestina merekayasa kerusuhan itu.
Ia mengatakan kepada Radio Israel, Palestina menyebarkan kebohongan mengenai penyiksaan untuk memancing “kerusuhan dan kekerasan” di jalan-jalan.
Israel memperingatkan pemerintah Palestina dan menuntut pemulihan keamanan.